Thursday, 3 January 2013

Spongebob dan Kebodohan kita

Mari kita awali pagi ini dengan menonton Spongebob, serial kesayangan kita (kita??), eh maksudnya saya :p. Sejak tinggal di petamburan, dan jarak ke kantor hanya beberapa kilometer saja, saya pun masih sempat menonton Spongebob dan tayangan itu menjadi alternatif (satu-satunya) tontonan yang enak dilihat diantara tayangan berbau gosip, alay, dan gak jelas lainnya.

Saya suka Spongebob, tiap episodenya mencerminkan sifat dan perilaku satir manusia yang terkadang luput dari pandangan mata. Yang terkadang membuat kita terpingkal-pingkal menertawakan kebodohan spongebob yang ternyata juga kita lakukan.

Misalnya saat ia beralih profesi menjadi penjaga pantai dengan berbekal tanda putih di hidung. Dengan style penjaga pantai yang pas dan kepercayaan diri tinggi, ia pun berlagak menjadi penjaga pantai yang populer di mata orang-orang, dan bodohnya, Larry (lobster berbadan besar, si bos penjaga pantai) percaya saja. Padahal spongebob berenang pun tidak bisa. Duh.. mirip kita sekali yang terkadang membohongi diri sendiri untuk sekedar mencari perhatian orang, menjadi populer, padahal kita tidak tahu apa yang sebenarnya kita lakukan.

Atau mungkin saat fanatismenya terhadap ubur-ubur, krabby patty, dan kulit kerang ajaib menjadi tontonan seru. Ah, terkadang kita pun sepertinya, gaya lebay dan lucu spongebob membuat kita tak terlalu mawas bahwa kita sewaktu-waktu fanatik tak jelas pada suatu hal. Tengoklah kini saat konser band kesayangan kita manggung di jakarta, yang rela membuat kita antri berjam-jam dibawah guyuran hujan. Yang kalau dipikir-pikir sama saja dengan Spongebob, tapi beda subjek yang di fanatisme kan.

Menertawakan diri sekali-kali itu perlu, setidaknya membuat kita tahu bahwa kebodohan adalah hal yang wajar dalam kadar tertentu. Sehingga hidup tak melulu tentang hal ini dan itu yang tak kenal waktu. Dan menonton spongebob membuat kita sedikit bersyukur, bahwa hidup kita tidak dikelilingi Teman yang idiot, tetangga yang menyebalkan, rekan kerja yang cuek, bos yang pelit, dan setidaknya kita lebih beruntung dari spongebob karena telah berhasil di jenjang akademis, tidak sepertinya yang tak pernah lulus kursus mengemudi dan membuat gurunya frustasi. hehe.

*melanjutkan nonton..menyeruput kopi..

gambar diunduh dari : http://voices.washingtonpost.com/answer-sheet/talking-out-of-school/spongebob-speaks-exclusive-int.html

No comments:

Post a Comment