Monday, 14 January 2013

'Umar : blusukan before it was cool

Apa saja dilakukan pejabat negeri ini demi mendapat dukungan rakyat. Entah itu iklan di TV, Baliho, atau spanduk, atau ada juga yang langsung menyapa para pendukungnya yang ternyata luar biasa banyak, satu lapangan penuh meneriakkan dan mengelu-elukan nama mereka, terlepas dari faktor U (baca:uang) yang berbicara di sana, tapi usaha mereka patut diapresiasi, setidaknya memberikan rakyat hiburan tersendiri, diliput media dan kampung mereka menjadi ramai.

Ada trend terbaru dalam mencari dukungan rakyat yang dipopulerkan oleh Gubernur Jakarta saat ini, Jokowi, orang-orang menyebutnya Blusukan. Di dalam kamus Bahasa Indonesia blusukan nampaknya belum terdaftar secara resmi, tapi di kamus masyarakat jawa, blusukan secara harfiah berarti masuk. Secara definitif blusukan berarti masuk dari kampung ke kampung menyapa masyarakat secara lansung. Dimana blusukan ini jadi ciri khas jokowi dalam kampanye pilkada DKI yang lalu.

Blusukan efektif menggaet hati masyarakat. Pemimpin yang biasa mereka lihat hanya di TV, sekarang menyapa mereka secara langsung tanpa ada batas tanpa ada sekat. Jarak yang dulu memisahkan dan kesan pemimpin yang elitis kini hilang. Masyarakat dapat bertanya langsung pada pemimpinnya perihal permasalahan mereka, mengeluh, mengeluarkan uneg-uneg tanpa dibatasi dinding-dinding protokoler. Masyarakat senang, keluh kesah mereka didengar, karena terkadang mereka hanya butuh didengar. Si pemimpin pun ikut senang, simpati berdatangan, target suarapun dalam genggaman. Efektif memang, dan itu terbukti saat Jokowi menang.

Namanya juga trend, pasti banyak yang meniru. Selain Jokowi beberapa pejabat juga mengikuti trend blusukan ini, sebut saja ARB, HADE 2.0 (Cagub Jabar), Rieke-Teten (Cagub Jabar), bahkan SBY pun juga ikut-ikutan. Beberapa kali SBY terlihat tengah turun ke tengah masyarakat, menyapa mereka langsung. Blusukan jadi begitu populer.

--

Ah tapi bagi saya hal itu tidak luar biasa, apa yang Jokowi populerkan sudah jauh-jauh hari dilakukan oleh salah seorang pemimpin Islam pengganti Abu Bakar, Khalifah kedua, Amirul Mu'minin, Umar Ibn Khattab RA. Sejarah mencatat kegemilangan Umar dalam merevolusi arti kepemimpinan. Aspek manajerial dan administratif sudah tertangani secara efektif dimasa pemerintahannya. Ia yang pertama menetapkan penanggalan hijriah, beliau juga yang mendirikan baitul maal pertama, menetapkan sistem adminstrasi kepegawaian, serta menjamin hak-hak istri, anak dan suami. Satu lagi yang tak kalah penting, beliau selalu berpatroli tiap malam (blusukan) demi melihat langsung kesulitan rakyatnya, demi menjamin hak-hak rakyatnya terpenuhi.

Kisah Umar yang menggendong gandum dari brankas baitul maal ke rumah seorang janda yang memiliki bayi dan lalu memasaknya sendiri jadi legenda yang tak lekang dimakan waktu. Lalu ketika beliau menyamar menjadi seorang musafir dan bertanya pada seorang nenek apa tanggapannya tentang Umar, si nenek pun bilang, "Umar seorang pemimpin yang buruk, dia tidak menghiraukan orang tua seperti ku", lalu Umar yang menyamar berkata "sudikah nenek menerima uangku sebagai tebusan atas kesalahan umar tersebut?" dan si nenek pun bersedia menerima Uang tersebut, "terima kasih ya nak". Tak lama Utsman dan Ali datang menyapa beliau "wahai Amirul Mu'minin" dan akhirnya terkejutlah si nenek, ternyata orang yang bertanya tadi adalah Umar "maafkan saya Amirul Mu'minin, saya tidak tahu", Umar hanya tersenyum dan berkata "tak apa nek". Sungguh sketsa yang indah dari seorang pemimpin yang amanah.

Begitulah Islam mengajarkan, jabatan adalah amanah dan harus dipertanggung jawabkan nantinya dihadapan Allah. Jadi terlepas dari apapun motifnya, entah untuk mendulang suara atau sekedar mencari popularitas, blusukan hendaknya dimaknai lebih dalam oleh para pemimpin. Bila niatnya cuma karena suara, blusukan akan cepat busuk, umurnya tak lama. Tapi bila niatnya ikhlas melayani rakyat, insyaAllah dampaknya lebih lama dan lebih berkah bagi si pemimpin, karena di sebagian suara rakyat ada suara orang-orang terdzolimi, dan doa mereka secepat kilat dapat menembus langit.

foto : http://sikokoh.files.wordpress.com/2012/08/rumah-rakyat-kecil.jpg
 
 

1 comment:

  1. umar.. emang idola gw bgt.. subhanallaah..

    so, jadilah pemimpin yg demikian ya.. *ngomong sama diri sendiri, sama anda, sama siapa aja

    ReplyDelete