Thursday, 7 February 2013

Haqqul Yakin



Di atas langit masih ada langit, di atas cahaya masih ada cahaya, dan di atas yakin masih ada tingkatan yang lebih tinggi yakni haqqul yakin. Hm.. agak sulit memang untuk menggambarkan tentang haqqul yakin, tapi contoh sederhananya seperti ini. Anda seumur-umur tak pernah mendengar bahwa ada Negara yang bernama Mauritania lalu tiba-tiba ada seorang teman yang memberikan informasi bahwa memang ada Negara yang bernama Mauritania, terletak di Afrika sana di bagian paling barat afrika.

Negara yang mayoritas warganya beragama Islam dan sangat taat dalam menjalankan syariat. Mungkin diawal anda tidak begitu yakin karena baru mendengar dari teman anda. Orang yang setara dengan anda dan sama-sama masih kuliah. Ditambah lagi itu untuk pertama kalinya anda mendengar nama Negara Mauritania.

Lalu keesokan harinya, ada sebuah seminar di kampus anda. Yang menjadi pembicaranya adalah professor, doctor, dan pakar di bidangnya, mereka membahas tentang Mauritania. Setelah anda mendengar penjelasan mereka tentang Mauritania, kira-kira bagaimana tingkat keyakinan anda kini tentang Negara Mauritania? Menurut saya anda akan sedikit yakin dengan beberapa informasi tentang Mauritania yang telah disampaikan sebelumnya oleh teman anda.

Tak berapa lama, seorang dosen menawarkan anda sebuah perjalanan ke Mauritania selama satu minggu karena anda dianggap sangat antusias dalam mengikuti seminar kemarin. Fasilitas, akomodasi transportasi dan seluruh biaya ditanggung oleh kampus. Singkat cerita, anda pun berangkat ke Mauritania. Terbang dengan maskapai penerbangan terbaik dan akhirnya sampai di bandara Mauritania.

Anda pun menginap di hotel bintang lima dan diajak berkeliling kota Mauritania. Bahkan anda pun diajak menemui menteri pendidikan dan membahas perkembangan keilmuan di Negara tersebut. Maka asumsi saya, sampai di tahap ini, anda akan benar-benar yakin dengan apa yang disampaikan dulu oleh teman anda, bahwa memang ada Negara yang bernama Mauritania.

Anda pun kembali ke Indonesia dan lalu menceritakan tentang Mauritania kepada orang-orang. Anda begitu bersemangat dan mencoba meyakinkan orang-orang bahwa memang ada Negara yang bernama Mauritania. Tapi tiba-tiba satu teman anda datang dan mengatakan “ah bohong, tidak ada itu Negara yang bernama Mauritania”. Dengan keyakinan penuh, anda pun menyangkal perkataannya. 

Namun tak lama, satu orang teman anda datang lagi mengatakan hal yang sama, lalu datang lagi, datang lagi, sehingga ada ratusan orang yang mengatakan bahwa “Mauritania itu tidak ada”, bahkan professor pun ikut menentang anda. Tapi saya yakin, walau ratusan, bahkan ribuan orang tidak mempercayai anda, anda akan tetap teguh mengatakan bahwa Negara Mauritania itu ada karena anda telah mengalami sendiri perjalanan dan meresapi sendiri pengalaman ke Negara Mauritania

Dan itulah arti haqqul yakin, sepenuh-penuhnya keyakinan yang kebal terhadap tentangan dan halangan sebesar apapun walau harus mengorbankan nyawa sekalipun. Keyakinan yang datang karena meresapi makna perjalanan terhadap apa yang diyakini. Tak sekedar ritual dan aktivitas kosong belaka, tapi turut merasakan sendiri sensasi dan kenikmatannya.
 

1 comment: