Friday 1 March 2013

Mari Mem-Bebek

Pastinya saya sangat bersyukur pada Allah atas segala limpahan rahmatNya hingga kini. Dimana saya ditakdirkan untuk dapat bergaul dan berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki hasrat dalam hidupnya. Sesuatu yang membuat mereka tak sekedar hidup tapi juga memiliki sesuatu untuk dapat mengisi kehidupan. Apapun itu, dari sekedar mimpi tuk bekerja di perusahaan bonafid sampai menjadi pemimpin nasional di masa mendatang. Angan dan hasrat yang membuat kehidupan lebih menarik.

Seperti saat orang-orang di sekitar saya berlomba-lomba menulis di blog. Saya yang saat itu menjadi penonton, tertarik juga tuk melakukan hal yang sama, dan jadilah saya seorang blogger dimana sesuai sekali dengan aktivitas menulis tiap bulan yang ada di asrama. Hasrat tuk menulis pun sedikit banyak terbangun dari aktivitas ini.

Waktu pun berjalan dan sampailah saya di suatu momen dimana tiap orang di asrama saling memacu diri tuk menulis di koran. Satu dua orang teman di asrama berhasil. Semangat dan hasrat mereka begitu besar terlihat. Ah saya pun tak mau kalah, aura kesuksesan begitu terasa saat mereka berhasil menembus media massa, dan sayapun ingin seperti itu. Akhirnya sayapun mencoba, sekali, dua kali, gagal terus. Ah tak apa, terus mencoba, dan tibalah saat itu, tulisan sayapun tembus ke media. Kali ini serius, saya benar-benar tak menyangka bakal berhasil, tapi kenyataan memang seperti itu, saya memang berhasil. Dan itu menambah keyakinan saya bahwa tak selamanya jadi follower itu merugikan. Untuk beberapa hal, ternyata membebek itu perlu.

Dulu seorang dosen di kampus pernah berkata bahwa lulus kuliah itu mudah, cukup ikuti arus yang sedang berjalan saja, niscaya kita akan lulus dengan sendirinya. Saat orang-orang sibuk belajar, kita pun ikut belajar, saat bersiap untuk ujian, kita pun bersiap-siap. Saat orang-orang mengambil SKS yang banyak, kita pun melakukan hal yang sama, saat orang-orang mengambil SP, kita pun juga ikutan, bahkan saat orang-orang membuat skripsi, kita pun juga ikut-kikutan membuat skripsi. Sampai akhirnya saat orang lulus, kita pun ikutan lulus. :p

Maka kali ini pun saya melakukan hal yang sama. Saat teman-teman, rekan di sekeliling saya banyak yang berkecimpung di dunia kepenulisan, dan beberapa ada yang telah menerbitkan buku. Sayapun tertarik melakukan hal yang sama. Mulai membuat buku walau sekedar naskah fiksi. Karena harus saya akui, saya lebih banyak melahap buku-buku fiksi dibandingkan buku-buku non-fiksi, ditambah lagi karena saya lebih senang menyantap buku-buku thriller konspirasi karangan Dan Brown dan Es Ito maka buku saya ini pun tak jauh berbeda dengan apa yang sering saya baca. Memang benar, Kalian adalah apa yang kalian baca. hehe.

Jadi beruntunglah orang-orang yang hidup di lingkaran dan lingkungan orang-orang yang berkarya. Karena setidaknya ada sesuatu yang sebenarnya dapat mereka tiru dan ikuti dari hasil kerja orang-orang itu. Sungguh beruntung saat anda, kita, saya dapat mencontoh bisnis yang sedang di kembangkan oleh salah seorang kawan, atau mendaftarkan diri menjadi relawan di sebuah rumah singgah untuk mengajar adik-adik yang butuh uluran kepedulian atau apa pun itu yang jelas ada hasrat, angan, dan keinginan yang dapat kita lakukan tuk menjadi sesuatu yang beda, sesuatu yang lebih bernilai dari sekedar manusia yang bernafas.

Karena membebek tak selamanya buruk.

No comments:

Post a Comment