Wednesday 14 May 2008

Malam Apresiasi Prestasi Mahasiswa UI dan Pengumuman Maprestama UI 2008

Hatiku terpaut oleh indahnya undangan itu. Mewangi harum, bertorehkan tinta emas tuk melukiskan sebuah makara, lambang eksistensi Universitas Indonesia. Edisi lux yang dikeluarkan rektorat untuk membuat undangan ini bukanlah tanpa alasan. Benda berbentuk art paper dan dilingkupi oleh amplop tebal untuk membungkusnya, sengaja dirancang untuk mengundang para tamu-tamu pilihan. Mereka diundang untuk menghadiri sebuah perhelatan akbar dari universitas indonesia, Malam Apresiasi Prestasi Mahasiswa UI dan Pengumuman Mahasiswa Berprestasi Utama UI 2008.

Tidak disangka, diriku masuk kategori tamu-tamu pada acara itu. Karena dari nama acaranya, sebenarnya, hanya para mahasiswa berprestasi saja yang datang dan diundang, disamping tentunya para petinggi UI, baik fakultas ataupun universitas. Namun, ternyata perwakilan mahasiswa dari setiap lembaga kemahasiswaan di UI turut diundang dalam acara ini. Wah...! beruntungnya diriku walau hanya duduk manis melihat para nominator bersukacita. Membuat diriku kagum dan mungkin iri akan prestasi mereka.

Anyway,,,acara malam itu sangat meriah. Dengan berbagai ornamen-ornamen pemanis, Balairung disulap menjadi sebuah tempat yang nyaman dengan berbagai dekorasi penghias. Meja, bangku, panggung dan seluruh ornamen didalamnya didekorasi agar setiap mata yang memandang menjadi nyaman dan betah tuk berlama-lama di dalamnya. Diiringi lantunan lagu-lagu indah, para undangan menyantap sajian yang telah disediakan. Sungguh sebuah sajian yang nyaman dan pantas bagi para intelektual-intelektual dalam ruangan itu. Setidaknya ini membuktikan salah satu firman Alloh bahwa setiap orang yang berilmu akan ditinggikan derajatnya beberapa tingkat, dan acara ini adalah salah satu bukti dari firmanNya itu.

Setelah beberapa saat para undangan menyantap hidangan yang disediakan, tibalah saatnya acara dimulai. Dibuka dengan beberapa seremoni, kata sambutan dari ketua panitia, direktur kemahasiswaan, dan juga pak rektor yang membuat kekhidmatan acara ini semakin bertambah. Selanjutnya pembawa acara membacakan beberapa nominasi pemenang dari kategori Seni dan Olahraga. Para nominasi ini berasal dari 3 fakultas yang berbeda FISIP, FH, dan FE. Kumaklumi para pemenang bukan dari fakultas ku karena memang kurasa tidak ada anak psikologi yang mencapai raihan prestasi di kategori ini selama setahun belakangan. sehingga masih dapat kumaklumi pemenang dari kategori ini adalah mahasiswa FISIP dengan Film Independent mereka yang menjuarai salah satu ajang penghargaan tingkat nasional yang ku lupa apa nama ajang itu.

Berikutnya penghargaan dan prestasi yang diraih dari bidang penalaran(PKM, LKTM, dll) dan lagi-lagi. Mahasiswa FISIP, FE, dan FH merajai kategori ini, diselingi oleh beberapa fakultas lainnya seperti F.MIPA, FK, FIB, dan fakultas-fakultas lainnya. Berturut-turut prestasi mereka disebutkan oleh pembawa acara, prestasi dari ajang nasional maupun internasional. Namun, ada satu hal yang membuat hatiku sedikit miris. Ternyata hanya ada satu anak psikologi yang disebutkan namanya dalam daftar panjang  para mahasiswa yang meraih prestasi.

Beberapa kategori lainnya yang disebutkan oleh pembawa acara tidak kusimak dengan baik. Diriku terlalu sibuk memikirkan apa penyebab dari minimnya prestasi yang diraih oleh mahasiswa fakultas lain, khususnya dan pastinya mahasiswa Fakultas Psikologi. Sehingga tidak terasa telah sampailah kami pada acara puncak, pengumuman mahasiswa berprestasi utama UI 2008.

Seperti yang sudah-sudah, sejak acara ini dimulai, diriku sudah dapat memprediksi, pastinya pemenang Mapres (baca:mahasiswa berprestasi) tidak jauh-jauh dari 3 fakultas tadi, FH, FE, ataupun FISIP. Ternyata dugaanku benar, bahkan akurat. 3 BESAR mahasiswa berprestasi UI berasal dari 3 fakultas itu, dan pemenangnya (lagi-lagi, 3 tahun berturut-turut) dari FISIP UI.

Belajar dari hal ini, diriku mulai menyadari bahwa prestasi yang mereka raih, khususnya mahasiswa FISIP, FH, dan FE tidak lain karena dukungan dan atmosfer berprestasi yang dibangun oleh ketiga fakultas itu. Mahasiswa FISIP misalnya diiming-imingi sejumlah penghargaan jika mereka terus berprestasi dengan diadakannya FISIP Award. Ajang bergengsi yang menurutku salah satu yang terbaik di UI. Lalu FH, apresiasi yang kita lihat dari Fakultas ini nampaknya besar bagi para mahasiswa yang mencatatkan prestasi di ajang nasional maupun internasional. Hal ini dapat kita lihat dari spanduk-spanduk ucapan selamat yang selalu menghiasi halaman depan Fakultas Hukum tiap bulannya. Membuat para mahasiswa terpacu untuk terus berprestasi. Bagaimana dengan FE? FE tidak kalah hebatnya, setiap mahasiswa DIWAJIBKAN untuk dapat berpartisipasi aktif disetiap acara kemahasiswaan baik akademis ataupun organisasi. Setidaknya informasi ini kudapatkan dari adikku yang katanya Manejer kemahasiswaannya langsung yang mengatakan itu. Tidak heran jika setiap mahasiswa FE mempunyai hasrat untuk berprestasi.

Lalu bagaimana dengan fakultas lain, khususnya dan pastinya di Fakultas Psikologi?

Nampaknya kultur ini belum sepenuhnya terbangun ataupun bila sudah terbangun belum dimaksimalkan secara baik. Butuh usaha yang keras untuk membangun dan memaksimalkan hal ini, karena mengubah kultur yang selama ini terbangun sangat sulit dibandingkan jika kita membuat tugas kuliah yang begitu rumit. Saranku sebagai salah seorang yang datang pada acara itu, sudah saatnya kita bergerak. Sudah saatnya mengubah perilaku, pola pikir, dan kultur yang telah kita bangun. Bila perlu, kita contek habis-habisan budaya dari ketiga fakultas itu agar kita lebih mudah membangun kultur yang lebih baik. Bukankah tidak masalah jika kita mencontek sebuah kebaikan?

Untuk itu diriku benar-benar berharap hal ini dapat terbangun di fakultas ku. Setidaknya dari mahasiswa dapat memiliki andil dan kontribusi bagi terbangunnya hal ini. Karena jika tidak, kapan lagi kita akan terus berhenti dan tertidur ditengah deru derap perubahan zaman yang semakin cepat berputar.

AYO...kita MULAI PERUBAHAN di KAMPUS PSIKOLOGI UI tercinta...


5 comments:

  1. ayo aja gar...semangatlah MPM fantastic 4, ikut bantu suksesin juga donk,,,

    ReplyDelete
  2. menyedihkan..padahal kultur yang selama ini sangat dibanggakan anak psikologi ya kultur akademis tapi cuma sebatas memenuhi tugas kuliah aja sepertinya..

    ReplyDelete
  3. bener-bener hal yang sama yang terjadi di FIK bahkan mungkin lebih parah..cuma jadi penonton di ajang seperti itu..*menghela nafas*

    ReplyDelete
  4. konkrit lah, jumat pagi ngerjain psikometri dilabkom. jangan ngaret mulu, ini kesempatan buat elu untuk memulai 'perubahan' yang lu gembar-gemborin disini

    ReplyDelete
  5. kapan sih zul gw gak konkrit...ngaret juga cuma sekali..beberapa hal dari banyak hal konkrit yang gw lakukan..:
    1. psikomet minggu kemaren
    2. klinis yang udah dua kali ini..
    3. pelatihan
    4. laps kul
    5. dll

    so..tenang aja lah..gembar-gembor gw gak cuma basa-basi oke?

    lo sendiri gimana bro?bisa kagak?..jangan sakit lagi yak..he..he.. :p

    ReplyDelete