Wednesday 28 May 2008

Antara SBY, Blue Energy, dan Mitos Ratu Adil..hah..ada-ada aja Presiden kita..

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (selanjutnya di baca SBY) nampaknya tak pernah menyisakan sensasi dalam kehidupannya menjelang pemilu 2009. Setelah menaikkan harga BBM dan mengucurkan program BLT, SBY nampaknya siap menelurkan sensasi baru. Sebuah bahan bakar yang disebut-sebut sebagai bahan bakar alternative yang hemat dan ramah lingkungan.

 

Tersebut lah nama Joko Suprapto, seorang insinyur yang katanya lulusan UGM. Ia mengklaim telah menemukan bahan bakar alternative baru yang hemat dan ramah lingkungan berbahan dasar air bernama Blue Energy. Percobaan terhadap bahan bakar ini pada kendaraan telah dilakukan. Menjelang konferensi perubahan iklim global (UNCFCCC) SBY secara langsung telah mencoba kendaraan yang memakai Blue Energy dan menurut keterangan yang di dapatkan oleh Pers, SBY begitu mengapresiasi hasil temuan dari Joko Suprapto ini. Luar biasa, sebuah penemuan yang menurut saya pribadi mampu menjawab permasalahan energy di Indonesia. Namun, apakah benar Blue energy dapat menjadi solusi?? Lebih jauh lagi, apakah Blue Energy itu memang ada?? Mari kita tilik satu persatu.

 

Menurut beberapa ahli, hakikatnya, penggunaan air sebagai bahan bakar sangatlah bermanfaat dan mungkin luar biasa. Karena memang air merupakan sumber daya alam paling utama dan paling melimpah di dunia. Sehingga penggunaannya secara berlebihan sekalipun tidak perlu dikhawatirkan. Tetapi sampai saat ini, penggunaan air sebagai bahan bakar belum sampai pada tahap implementasi, bahkan bagi Negara sebesar jepang sekalipun. Proses yang berlangsung sampai saat ini masih pada tahap riset dan penyempurnaan. Salah satu sebabnya adalah sulitnya mengubah air menjadi bentuk hidrokarbon yang mampu menjalankan suatu mesin. Perlu sebuah mekanisme yang panjang dan rumit untuk mengubah air menjadi bentuk hidrokarbon yang tidak bisa saya jelaskan dalam tulisan ini. Ditambah lagi, saya memang tidak terlalu paham berbagai istilah fisika yang asing bagi saya. Tapi intinya penggunaan air dengan berbagai variasinya masih sulit dilakukan bahkan untuk Negara secanggih jepang.

 

Lalu??bagaimana cara Joko Suprapto mewujudkan hal ini??? Bahkan menurut beberapa pihak, penggunaan bahan bakar ini pun telah di sesuaikan dengan berbagai jenis kendaraan. Bagaimana caranya menciptakan bahan bakar ini?? Pertanyaan-pertanyaan inilah yang berputar pada otak saya saat ini dan juga mungkin di kepala para ahli fisika sekalipun.

 

Cara yang dilakukan oleh Joko sungguh misterius. Ia tidak pernah secara empiris membuktikan hasil karyanya itu di depan khalayak ilmuwan. Membuat peneliti dari berbagai lembaga menerka-nerka bagaimana caranya menciptakan Blue energy ini. Misteriusnya cara yang digunakan Joko diperbesar dengan menghilangnya ia ditengah hangat-hangatnya isu blue energy. Sebelumnya Joko telah mengkonfirmasi kepada pihak wartawan untuk mempublikasikan hasil karyanya ini. Namun, tiba-tiba secara sepihak ia membatalkan pertemuan itu. Keputusannya ini menambah besarnya prasangka saya akan adanya sebuah mitos yang bermain di dalam permasalahan Blue Energy ini.

 

Seperti yang kita tahu, SBY adalah sosok yang kental dengan symbol ratu adil dalam mitos jawa. Kita tidak mungkin memungkiri hal ini karena memang setiap pemimpin yang berasal dari Jawa selalu dipersepsi oleh sebagian masyarakat khususnya masyarakat jawa sebagai pewaris ratu adil. Hal ini yang mungkin mempengaruhi kognisi SBY dalam menyikapi isu Blue energy kali ini. Mengapa?? Karena ada indikasi ke arah sana.

 

Pertama, SBY langsung memanggil Joko Suprapto ke rumahnya November silam pra pertemuan di Bali untuk menjelaskan secara langsung di hadapan presiden mengenai Blue Energy. Bagaikan memanggil seorang pemenang sayembara yang berhasil memecahkan persoalan yang selama ini menggelayuti SBY, sang pewaris ratu adil. Indikasi kedua adalah enggannya SBY memakai jasa para ilmuwan dari LIPI atau lembaga riset lainnya dalam memecahkan persoalan energi di Indonesia. SBY lebih mempercayakan hal ini pada Joko Suprapto yang notabene belum membuktikan penemuannya ini secara empiris. Hal ini pula yang menimbulkan kekecewaan yang mendalam dari bebeberapa orang ilmuwan atas sikap SBY saat ini. Sikap SBY ini seolah menggambarkan seorang pemimpin mitos (ini terminology saya untuk pemimpin seperti ini) yang lebih menyukai hal-hal yang mistis dan instant sekali jadi. Abracadabra, luar biasa.

 

Entahlah..analisa saya mungkin terlalu jauh, dan agak kacau. Tapi inilah yang saya rasakan saat ini. Sebuah kondisi yang lucu ketika seorang pemimpin bertindak irasional atas sebuah permasalahan yang membutuhkan pemikiran yang jernih dan bersih..

 

Haah..Indonesia..kau begitu unik…

 

5 comments:

  1. belum baca tempo hari ini gar? dibahas tuh, si joko sakit jantung ternyata, bukan ilang.
    gw dukung LIPI deh..hidup LIPI!!!
    tapi si joko juga jgn dicurigain dulu, Indonesia kan unik..siapa tau si bapak joko ini salah satu yg unij dari Indonesia..

    ReplyDelete
  2. jangan jangan.... ki 'Joko' bodo.. hehehehe
    Just 4 laugh

    ReplyDelete
  3. pake logika rasional aja deh yun..

    yang namanya air menjadi hidrokarbon, itu butuh proses yang panjang dan berbelit. gak hanya itu, semuanya butuh alat2 yang juga banyak dan gak sederhana. jadi klo katanya si pak joko ini punya semacam solusi, oke..buktikan donk,,

    sekarang dia justru seperti menghindar...

    yah..overall..gw tetap berharap walau sangat kecil..mudah2an apa yang dia bilang bener,..

    ReplyDelete
  4. makanya berbanggalah jadi bagian negeri yang unik ini...
    bukan hanya tongkat yang berubah jadi tanaman
    air pun dapat jadi bahan bakar dengan mudahnya... ^_^ V

    ReplyDelete
  5. ternyata benar prediksi saya...

    blue energy cuma mitos belaka...

    hah...mitos..mitos..

    ReplyDelete