Sunday 25 May 2008

Jaminan Kehidupan dari Maha pemberi Hidup....

….Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar (QS: Ath Thaalaq : 2)

Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.(QS: Ath Thaalaq : 3)

Membaca kisah manusia-manusia hebat merupakan salah satu kegemaran yang sulit saya tinggalkan sejak kecil. Tak tahu mengapa dan bagaimana saya begitu terpikat oleh magnet kehidupan mereka. Mungkin saat itu saya sedang mencari role model yang tepat bagi diri saya disamping (tentunya) dari kedua orang tua yang luar biasa. Hingga saya begitu menggebu dan bersemangat membaca kisah kehidupan manusia-manusia hebat itu.

Kegemaran inilah yang saya coba pertahankan hingga saat ini. Meski saat ini saya tak sesering dulu dalam menggali mutiara kehidupan mereka, namun setidaknya memori-memori indah mengenai kehidupan mereka begitu jelas terekam dalam benak diri ini. Manusia-manusia hebat itu begitu menggugah saya. Menggugah seorang bocah laki-laki berusia 8 tahun untuk menggapai impiannya.

Bila dihitung-hitung ada beberapa buku tentang biografi tokoh-tokoh besar yang selalu menemani saya ketika kecil, menemani bocah laki-laki dari kecenderungannya untuk menyendiri. Marie Curie, Albert Einstein, Louis Pasteur, Wright Bersaudara, adalah beberapa tokoh penemu dunia yang menemani saya ketika kecil, seolah kehidupan mereka menjadi bagian dari kehidupan saya.

Dari sekian banyak kisah tentang manusia-manusia hebat. Bagi saya, tak ada yang mampu menandingi kisah para sahabat. Sungguh, tak ada kata yang terucap dan mampu menggambarkan betapa indahnya kehidupan mereka. Di tengah padang pasir yang luas dan iklim yang ganas, mereka mampu membangun sebuah peradaban yang luar biasa hebat dengan pimpinan seorang manusia hebat, Rosululloh Muhammad bin Abdullah.

Peradaban yang mereka bangun tak hanya peradaban yang bersifat fisik semata. Namun, peradaban yang sifatnya fundamental dan esensial dari sebuah masyarakat madani yang diidam-idamkan manusia. Peradaban berbasis Quran dan Sunnah yang menciptakan pribadi-pribadi muslim yang kuat dan kokoh ketika diterpa berbagai cobaan dunia.

Ya…Quran dan sunnah menempa dan membentuk mereka sebagai manusia-manusia yang kuat dalam menghadapi cobaan dunia. Berbagai ayat dalam Quran dan Sunnah begitu melekat dalam benak mereka dan membawa mereka pada sebuah perspektif baru dalam melihat dunia. Melihat dunia dan berbagai cobaan di dalamnya sebagai sebuah kondisi yang tak perlu mereka khawatirkan. Karena memang telah ada jaminan dari Alloh atas segala kebutuhan mereka.

Cobalah tengok ayat di atas, ayat yang berkenaan tentang jaminan Alloh bagi hambaNya yang bertaqwa. Alloh menjamin hambaNya dengan sebuah jaminan yang indah. Barang siapa yang bertaqwa padaNya Alloh akan memberikan jalan keluar yang tidak disangka-sangka. Dan barang siapa yang bertawakal padaNya niscaya Ia akan mencukupkan segala kebutuhannya dan memudahkan segala urusannya. Ayat ini secara terang-terangan menyebutkan jaminan Alloh. Tanpa sebuah usaha dan tanpa sebuah persyaratan yang berbelit. Just Taqwa and Tawakal. Just Do it, and So simple. Dan ini nampaknya yang betul-betul mengilhami Abu Bakar dalam menginfakkan seluruh hartanya, karena mungkin ia telah menyerap secara utuh makna dari ayat di atas. Ataupun Abdurrahman Bin Auf yang menginfakkan hartanya yang tak kunjung habis untuk keperluan dakwah karena mungkin terilhami oleh ayat ini.

Mereka memang telah tertempa dengan indahnya oleh akhlaq Quran dan Sunnah. Tak membiarkan cobaan dunia berupa kemiskinan menghalangi mereka tuk bertaqwa dan bertawakal padaNya. Karena mereka yakin Alloh takkan pernah mengkhianati hamba-hambaNya. Karena mereka yakin Alloh takkan membiarkan hambaNya larut dalam kesedihan.

Sebuah kondisi yang mungkin masih belum terpatri kuat dalam pribadi-pribadi muslim saat ini. Sebuah kondisi yang sedang dikonstruksi ulang oleh salah seorang muslim yang saya kenal.

Allahualam..


No comments:

Post a Comment