Psikosomatis,
dalam literatur psikologi, gejala gangguan medis yang disebabkan oleh simtom-simtom psikologis disebut dengan psikosomatis. berbeda dengan somatoform* dimana individu yang mengalaminya tidak mengalami gangguan secara medis, psikosomatis membuat si penderita mengalami gangguan fisik ataupun medis seperti pusing, mual, asma, hipertensi dll. kondisi psikologis yang paling dominan menyebabkan penyakit-penyakit ini adalah stress. ya,,,STRESS.
contoh nyata dari orang yang sedang mengalami psikosomatis mungkin adalah diriku. akupun baru menyadarinya kalau diriku benar-benar mengalami gejala psikosomatis adalah malam ini. ketika tiba-tiba ku terjaga pada pukul 2 dini hari disertai sakit pada tenggorokan dan batuk berkepanjangan. beberapa hari sebelumnya aku pun sudah sedikit merasa aneh dengan kondisi tubuhku yang berbeda dari biasanya. flu yang tiba-tiba muncul, gatal pada tenggorakan dll. hanya di pekan ini, dan hanya di hari ini.
lalu??
kenapa ini disebut psikosomatis?!
mungkin teman-teman sudah tau klo pekan ini adalah pekan UTS di Fakultas Psikologi UI. berbeda dari biasanya, UTS yang biasanya dua minggu dan biasanya (lagi) sehari hanya ada satu kali mata kuliah yang di-ujian-kan, sekarang menjadi seminggu dan kadang (sering!) sehari bisa sampai 3 kali ujian.
tentunya ini menimbulkan kondisi psikologis yang tidak baik (baca:stress) bagi orang-orang seperti ku yang terbiasa dengan nikmatnya sistem SKS (red:sistem kebut semalam!). perlu penyesuaian dalam strategi SKS (halah,,,tetep aja SKS ) dan dalam strategi me-manage diri. situasi dan kondisi lingkungan yang berubah memerlukan penyesuaian pula dalam hal me-manage emosi.
tekanan intrapsikis dan lingkungan yang cukup besar membuat beberapa orang mengaktifkan defense mechanism* sebagai bentuk coping dalam mengatasi masalah ini. defense mechanism yang muncul dalam simtom ke-tubuh-an seperti sakit tenggorokan yang sedang ku alami. mungkin ini sebagai sebuah bentuk pengalihan konflik intrapsikis yang disalurkan melalaui gejala fisiologis. sehingga dapat mereduksi dampak negatif dari konflik intrapsikis.
agak sedikit aneh memang, ketika banyak orang mengalami psikosomatis dengan simtom penyakit-penyakit seperti pusing, mual, asma, flu,,,justru diri ku mengalami penyakit tenggorakan. dari sudut pandang psikologi manapun, mungkin belum dapat menjelaskan apa hubungan penyakit tenggorakan dengan kondisi psikologis yang sedang ku alami.
tapi yang jelas, kondisi ini membuatku menjadi agak kesulitan dalam menjalani UTS yang masih tersisa 3 hari lagi (baca:hari kamis ku ujian 3 kali lagi...)
yah..begitulah,,hanya ingin berbagi cerita dengan teman-teman sekalian.
"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan" (QS Al Insyiroh : 5-6)
*diambil dari teori psikoanalisa Freud...
**individu mengalami sakit dan gangguan pada beberapa organ tubuh, namun dalam pemeriksaan medis tidak didapatkan bukti-bukti kuat adanya gejala ataupun gangguan fisiologis.
met ujian yah..Gud Luck!!!
ReplyDeletesimtom? bukannya mestinya simptom ya? *sekedar bertanya*
ReplyDeletewah tegar lagi ujian..pantes jarang OL..apa akunya yang jarang OL ya..
semangat!!!
eh btw aku mau belajar banyak ttg psikologi nih..kayanya kuliah psikologi umum-ku dulu kurang nampol deh
semangat Gar!
ReplyDeletegw jg besok 3 nih..
kalo niat belajar jgn malah tidur di ruang MPM dong.. heheh..
"This world is for thise who want to fight"
(taken from 5 cm)
kurang engkap boz info tentang psikosomatisnya!!!!
ReplyDeletememang sengaja gak dibuat lengkap..
ReplyDeletebiar penasaran dan nanti, nyari sendiri..he.he
mendorong diri kita untuk terus menggali ilmu
sebagai sesama customer UI, saya juga pengen tuh complain dengan jadwal Ujian dan kuliah yang mepet2 banged.. abis UTS, ga ada break, langsung lanjut kuliah lagi..
ReplyDeletetapi sebenernya tujuan saya mampir adalah pengen taw tentang psikosomatis..
akhir2 ini juga mengalami soalnya..
jd menanggulangi gangguan psikosomatik itu gmn?
ReplyDelete