Tengah malam, pukul 00.45, kala beberapa teman telah terbuai hangatnya ranjang peraduan,kala beberapa teman sesaat meninggalkan hingar bingar perubahan zaman. Diri ku terjaga di kala teman-temanku, sahabat-sahabatku terlelap. Sebelumnya, beberapa jam yang lalu, Tak kuasa ku menahan letih selepas menuntut ilmu pada salah seorang guru.
Sejenak kusandarkan diri di dinding mushola asrama. Rasa kantuk seolah tak ingin beranjak pergi, meski kusadari masih banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan malam ini. hingga ku tertidur dengan mudahnya seiring gerakan pelupuk mata yang semakin tak berdaya.
Begitulah, terlelap di tengah keramaian, terjaga di tengah kesunyian. Mencoba melihat sisi lain dunia kala mereka terlelap. Sungguh merupakan kenikmatan, kala momen ini dapat ku gunakan tuk kembali melihat diri lebih dekat. Mencoba mencari makna keberadaan diri ditengah alam ini…..
Haah…indahnya kehidupan ini…
Keheningan...
ReplyDeleteadalah senandung duka, harmoni kepasrahan, dan simfoni pengharapan dari taman hati.
Duhai jiwa, menangislah!
Terkadang kita merasa sebuah hari terlalu cepat berlari dengan hitungan detik.
ReplyDeleteMerapat terus ke tepian alam sadar.
Lalu kita pun menunduk terus, turun ke bawah...
Dan akhirnya sampailah dahi ini mencium bumi...
Bersujud...
Dalam keramaian sebuah persoalan, tak jarang kita terlupa bahwa keheningan masih mengintai,
menunggu kita berlari menuju dzat yang tiada batas...
Terkadang kita merasa sebuah hari terlalu cepat berlari dengan hitungan detik.
ReplyDeleteMerapat terus ke tepian alam sadar.
Lalu kita pun menunduk terus, turun ke bawah...
Dan akhirnya sampailah dahi ini mencium bumi...
Bersujud...
Dalam keramaian sebuah persoalan, tak jarang kita terlupa bahwa keheningan masih mengintai,
menunggu kita berlari menuju Dzat yang tiada batas...