bermula dari ide 'gila' Dea "super sms" Adhicita dan Nila "artis" alias Ninul, para skuad MPM F4 tercinta, buat ngerjain Jati "filsuf melankolis" Nantiasa di hari kelahirannya, akhirnya ku berhasil memberikan persembahan khusus baginya di hari yang paling berbahagia bagi dirinya.
persembahan khusus tersebut telah di pikirkan jauh-jauh hari, kala Jati dan Dea terlibat "konflik" berkepanjangan. "konflik" yang disertai berbagai macam kekonyolan dari Jati yang membuat Dea kehilangan "kontrol" diri. hingga Dea membuat suatu statetment, "Kak Tegar,,pokoknya kita harus ngasih dia pelajaran di hari Ulang taunnya, biar dia tau rasa, biar dia ngerasain pembalasan dari kita..he..he..(tawa licik di film tom&jerry)" disertai anggukan penuh kemenangan dari Nila dan senyum kecil dari diriku. So,,kita (tegar "nan bijak selalu" hamzah, Dea, Nila) mulai merencanakan "program khusus" bagi si filsuf melankolis ini.
dalam keterangan yang disampaikan oleh Dea, ia pernah melakukan sebuah hal yang sama juga pada salah seorang sahabatnya kala sahabatnya itu merayakan hari kelahirannya. Dea beserta temen2nya pernah membuat kejutan dengan "menggerayangi" rumah sahabatnya di pagi hari saat sahabatnya itu sedang tertidur. disertai kerjasama terselubung dengan anggota keluarga lainnya di rumah, Dea dkk, berhasil datang tepat pada waktunya. namun, apa daya sang sahabat telah terlebih dulu bangun ternyata, hingga akhirnya si Dea dkk kalang kabut pusing tujuh keliling. akan tetapi, keadaan berbalik, momen yang diperkirakan membuat acara ini gagal justru menjadi akar kemenangan bagi dea dkk. karena sang sahabat perginya tidak lama, maka Dea dkk menunggu di rumah sahabatnya hingga sang sahabat pulang. hatta, ia beserta teman2nya berhasil mengangetkan si sahabat kala sahabatnya itu pulang dari perjalanannya,, dan membuat sahabatnya ini terharu akan pekerjaan yang dilakukan dea dkk..sebuah momen yang so sweet klo kata dea dan nila, minus diriku(ya iya lah)..
berbekal pengalaman yang sangat banyak, Dea berhasil meyakinkan kami (baca:tegar&nila) untuk membuat momen yang sama. dengan modifikasi yang lebih "seram" dari yang pernah dilakukan dea.
***
hari itu semakin dekat. persiapan telah dilakukan dengan sebaik mungkin. membeli hadiah berupa buku untuk jati, membeli kue tart, membuat ucapan selamat dari kertas warna-warni, hingga membuat "mozaik" reminder bagi jati.
persiapan telah matang, namun terjadi sebuah kericuhan dua hari sebelum hari H. si Jati mau menemani bapaknya ke bandung yang berangkatnya dari kostan bapaknya di cawang, in other word rencana buat ngerjain jati dengan menyambrangi kostanya yang diteruskan dengan makan2 di mang engking pagi harinya jadi berantakan. berbagai hal kami lakukan untuk mencegah jati membatalkan niatnya. dari cara yang halus ampe cara yang hampir kasar. dari perkataan "jat, emang lo mesti ikut?coba dicari cara lain, ya nak?(gak kayak gitu juga deh..)" hingga perkataan "tega lo jat,,masa lo nyuruh gw (dea) ama nila ngebatalin acara ngerjain tugas kuliah, klo jamnya diganti kan kita jadi gak bisa ngerjain tugas!!". so akhirnya, jati pun goyah, akhirnya ia memutuskan untuk melobby bokapnya supaya gak djadi pergi..
perlobian berhasil. Jati gak jadi pergi. tapi apa daya, Jati justru berangkat ke bekasi dari kostan bapaknya di cawang, di hari kamis yang seharusnya dia udah nyampe depok lagi. berbagai cara kami lakukan untuk membuat jati balik lagi ke depok, tetapi jati meminta alasan yang kuat hingga membuatnya benar2 harus ke depok hari itu juga. akhirnya dengan mengucapkan "astaghfirulloh.." ku terpaksa berbohong agar jati bener2 mau balik ke depok. membuat alasan bahwa PMB psikologi bakal diambil alih dekanat (duh..ada-ada aja dah) dan meminta jati membantuku untuk mencari solusi dari permasalahan ini. duh..maaph jat demi keamanan dan kedamaian dunia ku mesti berbohong...
akhirnya jati mau juga balik ke depok. tapi yang jadi permasalahan sekarang, bagaimana caranya dia balik ke depok??. jujur, perjalanan dari bekasi ke depok bukan seperti perjalanan dari kamar mandi ke kamar tidur. jauuuuuh banget!! dan pastinya capek abis. so, supaya sang filsuf melankolis ini mau balik akhirnya dengan hati yang ikhlas dan wajah yang cerah, aku merelakan diri untuk menjemput Jati. berbekal motor yang masih cukup kuat bolak balik depok-bekasi, ku memulai perjalanan. menempuh panasnya udara jakarta dan hirup pikuk keramaian kendaraan. hingga nyaris terjatuh dari motor saking ngantuknya. tapi alhamdulillah, akhirnya ku selamat sampai ke bekasi dengan beberapa waktu sebelumnya beristirahat sebentar di masjid Almuhajirin Bekasi.
***
berbekal kesegaran jasmani yang kembali muncul. ku menjemput jati tuk menghadapi takdirnya..he..he.. mendatangi rumahnya setelah sebelumnya bekerja sama dengan kak nurul, kakaknya jati, agar turut membujuk jati balik ke depok. sepanjang perjalanan, dia terus bertanya mengenai isu PMB, dan dengan hati yang bergejolak menahan kelucuan akibat jati yang terlalu serius menanggapi isu PMB ini, "berbohong" demi kelancaran "program khusus" MPM ini.
sesampainya di kostan jati, perbincangan mengenai PMB semakin serius. berbagai solusi dia tawarkan, ditambah ikut nimbrungnya Kabid SPI BEM UI menambah hangatnya perbincangan kami. ditengah perbincangan ini, bagaimana dengan pekerjaan Dea dan nila dalam menyiapkan berbagai hal untuk program khusus?
ternyata Dea dan Nila sudah menyiapkan Kue Ulang tahun buat jati, membuat kartu ucapan selamat, dan mozaik reminder buat jati. semuanya dikerjakan dua orang yang sangat lebay ini dengan sempurna. hingga sampai suatu saat Dea ama nila SMS. " kak, gimana donk.., saya ama ninul bingung, nila gak boleh keluar dari kostannya lebih dari jam 22.00, terus nanti gimana cara kita keluar ke kostannya jati?”. Ku berpikir, dan berpikir hingga ku berkesimpulan, “cari kostan temen yang ada di kutek aja, gimana?”. Tapi si dea bilang “yah kak,,anak psiko mah dah pada pulang kali,,,lagipula gak ada kayaknya temen saya yang tinggal di kutek,,,tapi kayaknya ada deh,,,temen SMA dulu”. Lalu ku berkata “yaudah itu aja..”. “yaudah deh kak,,,saya hubungin dulu,,tapi klo gak bisa nanti saya hubungin lagi..wasalam”. tak beberapa lama Dea SMS lagi “kak..tempatnya dah dapet,,di kostannya kak Farah”. Sejenak ku berpikir dan mencoba mencari penjelasan rasional atas ucapan yang dikatakan Dea “di tempat Farah??ngapain? jauh banget dari kostannya jati,,sama juga boong tau!!”. Tapi dengan sabar (nampaknya) Dea menjelaskan “iiih…kakak,,kan tadi saya udah bilang,,di kostannya nila paling malem tuh boleh keluarnya jam 22.00,,jadi lebih dari jam itu gak boleh keluar, jadi kite berdua nyari kostan yang bisa keluar jam 3 pagi, nah,,dikostannya kak Farah boleh tuh, dan kak Farahnya juga antusias banget,,yaudah akhirnya kita dikostan kak Farah aja,,jadi gitu kak,,”. “Ya sudah lah” kata ku, tapi yang paling membuatku khawatir adalah perjalanan yang panjang dan jauh di malam hari melintasi margonda, dan jalan-jalan di UI. Berbahaya sekali buat dua orang perempuan MABA 2007 ini. Untuk itu aku memberikan beberapa solusi lain yang nampaknya tidak mereka setujui, dan akhirnya ku persilahkan mereka untuk melakukan rencana mereka ini sembari berdoa agar tidak terjadi apa-apa pada mereka.
Akhirnya waktunya pun tiba. Tepat pukul 3.00 pagi Dea SMS “kak..bangun,,kita udah nyampe FE nih,,tungguin kita di pintu Kutek yah, aku gak tau kostannya Jati,,”. Akhirnya ku keluar menjemput mereka di gerbang kutek, dengan memakai sepedanya Aha. Oiya..ku lupa memberitahu, semalam sebelum ku tidur, ku memberitahukan Aha tentang rencana dari anak-anak MPM ini,dan dia manggut-manggut setuju aja klo sepedanya nanti di pinjem,,he..he..makasih ha.
Akhirnya kusampai di gerbang kutek. Malam itu hanya ada beberapa orang saja yang terlihat. Kusempatkan diri untuk mampir sebentar di warung yang masih buka di dekat gerbang itu, sambil menunggu Dea dan Nila yang kayaknya hampir sampe. Sembari melambaikan tangan, ku memanggil Dea dan Nila. Mereka Nampak tergopoh-gopoh membawa persiapan buat Ngagetin si Jati. Dari Kue Tart Ulang tahun, sampe printilan2 lainnya.
Perjalanan dari gerbang kutek menuju kostannya jati diselingi berbagai macam percakapan. Salah satunya mengenai JAUHnya kostannya jati dari gerbang kutek. Dea “super SMS” berkata “gile kak..jauh amat kostannya, pantesan aja dia kurus kak..” he..he.., yah begitulah,,selama perjalanan mereka selalu mengeluhkan mengenai hal ini, dan ku hanya manggut-manggut aja sambil senyum.
Akhirnya kita sampai di kostannya jati sambil terengah-engah menarik nafas karena medan perjalanan yang naik turun. Setelah menstabilkan nafas, Dea dan Nila menyalakan lilin, sedangkan aku membuka pintu kostannya jati. Di dalam kamar, Jati sedang asyiknya tidur, tidak menyadari kedatangan kami. Disertai teriakan serempak dari kami “JATI……BANGUN…SELAMAT ULANG TAHUN…”. Sambil membuka mata sedikit, Jati seperti tidak percaya klo ada dua orang makhluk yang gak mungkin banget datang ke kostannya dia apalagi jam 3 pagi! (baca:Dea and Nila). Ia malah membalikkan badan, seperti tidak mau menerima kenyataan. Akhirnya tanpa pandang bulu, Nila dengan semangatnya menarik Sprei Jati hingga tuh filsuf melankolis terguling guling, dan untungnya dia bangun sebelum Nila kembali beraksi dengan bersiap-siap mengguyur jati pake aer…(dalam hati jati berkata: “kejam…”).
***
Anyway,,,peristiwa ini membuat jati seolah tak kuasa menahan keterkejutannya, tak kuasa menahan tangis haru(gak nangis juga sih..Cuma matanya agak berlinang gitu..he..he..). Setelah berhasil menstabilkan diri, jati akhirnya sanggup juga niup lilin yang berbentuk angka 21. Representasi dari usianya yang telah menginjak 2 dasawarsa. Sambil meniup lilin, jati tetep aja sewot “duh..ada-ada aja sih MPM,,sumpah..gw bener2 gak nyangka,,sebelumnya gw gak pernah dirayain kayak gini,,apalagi ampe dibangunin jam 3 pagi kayak gini…”.
Dea dan Nila lalu berkata “ayo donk kak…make a wish..”. Diam sejenak..lalu jati berkata, “semoga kebahagiaan ini kan terus berlanjut”,,,bingung dengan penjelasan jati,,akhirnya kita mereka berdua nanya…”kak emang maksudnya apa?”..”yah..kayaknya gw punya masalah gitu,,takut tuk kehilangan orang2 yang deket ama gw..jadi karena itu gw kayaknya agak takut menjalin kedekatan lebih jauh ama mereka..”jelas Jati. Mendengar penjelasan Jati, Dea berkata “kak…lo jangan kayak gitu donk..kan klo misalkan ada yang pergi pasti ada yang lebih baik lagi yang bakal dating,,jadi jangan takut donk kak..”. “yah..mungkin ini semacam penyakit kali ya?gw gak tau kenapa..” Jati membalas penjelasan Dea.
Setelah itu?kita makan2 deh..he.he..makan kue tart yang lilinnya dah meleleh banyak gara2 jati kelamaan niup sama cerita-cerita tentang scenario ini. Tambahan,,pas siang harinya,, kita berempat akhirnya makan-makan juga di mang engking, bareng ama kak Nurul yang sukses membujuk jati buat balik ke depok..he..he..makasih kak.
P.S:
Buat Jati…Met Milad Bro..Sorry keterlaluan..he..he..
wah subhanallah...
ReplyDeleteparah lu gar sampe bawa2 PMB hahahahah xD
hebat2 kalian MPM emg fantastic 4..
ka,,aq ga abis-abis ni nangis ngebaca blog ini,,sama blognya jati,,
ReplyDeleteya rabb,,,cintai semua MPMers seperti aq mencintai mereka,,
panjang. Huhuhu.....
ReplyDeleteaaaamiiiiinnn...insyaAlloh...
ReplyDeletehaduuuh panjang..
ReplyDeleteiya...iya...emang kepanjangan...
ReplyDeletejadi?maunya gimana?
sudah disampaikan di multiply menunggumalam
ReplyDeletekeren ndut... emang mantep nih anak psiko di bawah komando lu... btw, tuh kue lu makan berapa bagian?? jangan2 anak2 mpm yang lain cuma kebagian lilinnya?? hwahahahaha....
ReplyDelete