Sunday 2 March 2008

Begini Idealnya Seorang Muslim

Berbicara tentang leader, berarti berbicara tentang 3 hal. Transformation, people, dan contribution. Dalam bukunya yang berjudul good to great, Jim Collins berkata bahwa 3 hal ini yang merupakan ciri utama dari seorang leader (baca:pemimpin). Bagaimana ia mengubah orang dan lingkungan sekitarnya (transformation), bagaimana kepeduliannya terhadap masyarakat (people), dan bagaimana kontribusinya pada dunia dimana ia berpijak (contribution).

Ketiga hal ini bukanlah perkara mudah bagi seorang biasa. Perlu daya dan upaya yang luar biasa untuk mewujudkan hal ini. Namun, bagi seorang leader perkara ini bukanlah suatu hal yang sulit. Pikiran dan pola perilaku mereka telah memfasilitasi untuk mengemban tugas ini. Tugas mengubah masyarakat, berkontribusi, dan memberikan pelayanan bagi setiap orang di sekitarnya.

Pola pikir merupakan fungsi dari perilaku. Segala yang kita perbuat mencerminkan pola pikir yang kita miliki, setidaknya begitulah yang telah pak Taufik Bahaudin sampaikan dalam bukunya brainware management systems. Sehingga sangat mudah untuk melihat pola pikir pada seorang pemimpin. Bila dalam kesehariannya ia selalu mendahulukan orang lain, tak segan dalam mengeluarkan uangnya untuk membantu yang lemah, dan selalu memahami serta memberikan solusi yang baik pada permasalahan tiap orang. Maka tak salah bila kita mengatakan bahwa perilaku mereka ini cerminan pola pikir Transformation, people, dan contribution.

Apa bila kita sedikit berpikir lebih dalam, ketika pola pikir ini ada di setiap kepala pemimpin bangsa ini, seharusnya telah lama Indonesia terlepas dari jerat krisis berkepanjangan. Mungkin saat krisis melanda, bangsa ini akan segera bangkit disebabkan pola pikir dan perilaku pemimpinnya yang membantu menyelesaikan masalah. Namun, apa yang terjadi? Justru sebagian pemimpin kita disana (baca: gedung DPR), ironisnya turut memperkeruh masalah dan bukan menjadi bagian dari solusi. Apa yang dapat bangsa ini harapkan jika pemimpinnya saja sudah tidak dapat diandalkan?

Lelah bila kita hanya melihat kekurangan-kekurangan mereka. Tak berguna pula bila kita hanya berkutat pada masalah-masalah itu. Saatnya kita melangkah kedepan, memandang tantangan bangsa ini di masa yang akan datang. Saatnya kita memulai lagi ataupun mengoreksi kembali cara pandang kita tentang leader. Leader tak harus orang yang memiliki karisma yang tinggi, karisma yang tinggi akan tercipta seiring dengan perilaku dan pola pikir mereka yang berfokus pada kontribusi dalam masyarakat. Leder tak harus orang yang paling tua dikarenakan pengalamannya, namun leader adalah orang yang berpengalaman dalam memberi manfaat bagi orang sekelilingnya.

Mungkin kita dapat sedikit bercermin dari sirah para sahabat. Manusia-manusia pilihan yang memiliki pola pikir yang sama, yaitu Transformation, people, contribution. Hingga seorang Umar bin Khattab Amirul Mu’minin pernah berseru “ orang yang paling kuat diantara kalian adalah orang yang paling lemah di hadapanku, orang yang paling lemah diantara kalian adalah orang yang paling kuat di hadapanku…”. Sebuah pernyataan yang menyiratkan sebuah bentuk keadilan dan kontribusi bagi setiap orang yang meminta bantuannya.

Banyak sebenarnya bentuk nyata dari seorang leader yang dapat kita jadikan teladan. Salah satunya dari sahabat Rosululloh yang kisahnya saya tuliskan di atas. Karena dalam kisahnya kita dapat mengambil tauladan dari perilaku yang mereka perlihatkan. Perilaku para leader yang sebenar-benarnya leader. Perilaku yang idealnya juga ada dalam diri kita. Rosululloh Sholallohu alaihi wassalam bersabda “setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya..”. Sebuah bentuk pernyataan bahwa perilaku dan pola pikir leader haruslah menjadi sesuatu yang inhibit dalam diri setiap muslim. Perilaku yang menggambarkan bagaimana seharusnya setiap muslim benar-benar berperilaku. Perilaku yang mendeskripsikan Islam yang sebenarnya, yaitu Islam yang Rahmatan lil ‘Alamin.   

 

2 comments:

  1. ehem,,,okey,,mayan juga tulisannya..

    wehehehe,,,>.<




    bdw,,,aq kagum buangetttt loh sama Umar RA,,,


    makanya,,,aq binun koq bisa ya ad akhwat yg bilang Jati mirip Umar RA???


    um,,,ada yang salah niyh dengan smansasi,,


    hehehehe!!
    kiddin' ka!! x)

    ReplyDelete
  2. iya...makasih yah...emang nih...masih kalah kualitas ama dea kayaknya..he..he..

    ReplyDelete