Wednesday 5 March 2008

Peristiwa di Subuh Hari...

hari ini, seperti biasa, kuawali dengan sholat berjamaah dengan teman-teman seasrama. sholat berjamaah yang menjadi tolok ukur keimanan seorang muslim, dimana Alloh memberikan jaminanNya bagi setiap mukmin yang sholat berjamaah di rumahNya. lelah letih tak terperi di tubuhku, setelah semalaman membuat "prakarya" mahadahsyat bagi kelangsungan studiku di fakultas. bila memakai hitung-hitungan logika, sholat subuh plus sholat sunnah fajar sebelumnya, tidak cukup dikatakan logis. bantal guling yang seolah merayu tuk kembali ke alam mimpi, mencoba peruntungannya dengan berbagai macam alasan logis tuk mengajak kembali terlelap. namun, syukurlah, ku masih memiliki sahabat di asrama tercinta ini, yang menarikku kembali dari bujuk rayu setan yang dengan lihainya menyamar sebagai sosok sebuah bantal dan guling. syukur alhamdulillah...

 

tepat pukul 4.45 pagi, diri ini telah sepenuhnya 'kembali' dan tak lagi kehilangan akal tuk meninggalkan janji-Nya yang pasti kan datang. dengan memakai sarung pemberian bunda tercinta, diri ini siap bertemu denganNya di tempat mulia yang dipenuhi wangi-wangian surga. nyaman dan damai kurasakan pagi ini, tak dapat kubayangkan bagaimana seseorang dapat melewati hari tanpa merasakan kedamaian ini. kedamaian yang kebanyakan orang cari di tengah deru derap kesibukan penghuni dunia, sebuah paradoks kehidupan zaman modern. terlepas dari semua itu, sungguh tak terelakkan kedamaian pagi ini yang diiringi indahnya langit malam.

 

kulangkahkan kaki memijak pintu masjid mardhotillah, diiringi dengan lantunan shalawat bagi nabi yang mulia. disertai dengan berjabat tangan dengan jamaah yang telah datang terlebih dulu. sebuah prosesi yang dinyatakan oleh rosul sebagai penggugur dosa sesama mukmin. seiring bertambahnya jamaah yang berdatangan, iqomatpun dikumandangkan sang muadzin, pertanda sholat kan segera didirikan.

 

sejenak, kutinggalkan hiruk pikuk dunia. mencoba mengembalikan fitrah diri dengan mendekatkan diri padaNya. sebuah puncak dari seremoni indah di subuh hari. keindahan tiada tara yang dilukiskan dengan sujud para ibadurrahman, tunduk, ikhlas menyerahkan segala urusan dunia dibawah kuasaNya. Subhanalloh, kusadari telah banyak nikmatMu yang telah kudustakan ya Robb. telah banyak waktu yang terbuang, telah banyak amal yang sia-sia. dimana diri ini kan berpaling? sungguh tak ada tempat berlari, tak ada tempat bersembunyi. diri ini seolah membuka aibnya sendiri. Ya..Robb...mohon ampun pada Mu atas kekhilafan diri, atas kepongahan diri, dan atas kebohongan diri. lama ku bersungkur seolah menemukan kembali apa yang selama ini kucari. sungguh, tak ada yang menandingi kedamaian ini.

 

tak terasa peristiwa ini pun berlalu. meninggalkan sejuta hikmah bagi diri yang lemah. kucoba bangkit kembali tuk mewarnai hari dengan suntikan semangat dari Sang pemberi rahmat. Allohu Akbar. hari ini kan lebih baik dari hari kemarin..insyaAlloh...

     

 

 

5 comments:

  1. subhanalloh...(kata-kata yangng jarang gw ucapakan kecuali absi sholat)..'rasanya' nyampe pas gw lagi bacanya. Membuat hati tergetar. Sungguh.......

    ReplyDelete
  2. alhamdulillah klo gitu...

    mudah-mudahan menyadarkan kita klo abis subuh itu jangan tidur lagi (kecuali klo gak diniatin..he..he..) dan membuat kita gak terlambat masuk kuliah lagi..wuakakak.. ;p

    ReplyDelete
  3. huaaahhh.....,
    melankolis.
    Bagus...bagus.....,
    teruslah menulis nak.
    ^_^.
    www

    ReplyDelete
  4. Subuh...adalah hulu kebangkitan!
    Refleksi sebuah integritas dan idealisme...

    Saya teringat perkataan seorang nashara,
    "Satu-satunya yang saya takutkan dari umat Islam adalah ketika jama'ah salat Subuhnya menyamai jamaah salat Jum'at".

    ReplyDelete
  5. Subuh...adalah hulu kebangkitan!
    Refleksi sebuah integritas dan idealisme...

    Saya teringat perkataan seorang nashara,
    "Satu-satunya yang saya takutkan dari umat Islam adalah ketika jama'ah salat Subuhnya menyamai jamaah salat Jum'at".

    ReplyDelete