Ada yang masih ingat permainan ular tangga? sebuah permainan dadu yang dimainkan oleh 2 orang atau lebih di sebuah papan bergambar ular dan tangga. Permainan dimulai dari kotak nomor 1 bertuliskan kata 'start' hingga berakhir di kotak nomor 100 yang berarti finish atau selesai. Lalu gambar tangga dan ular fungsinya apa? tangga dan ular adalah simbol bagi si pemain untuk naik ataupun turun dari kotak yang ditempatinya berdasarkan undian dadu. Jika seorang pemain berhenti di kotak yang terdapat tangganya, berarti 'orang-orang'-an si pemain naik tangga hingga kota di atasnya, dan sebaliknya kalau berhenti di kotak yang terdapat ularnya, berarti dia turun hingga kotak di bawahnya.
Permainan ini praktis tidak membutuhkan skill yang mumpuni, karena untuk memenangkan permainan hingga finish di kotak nomor 100 hanya ditentukan oleh nomor dadu yang dilemparkan keluar dari gelas kecil. Semakin besar nomor dadu yang keluar, semakin banyak langkah 'orang-orang'-an si pemain menuju garis finish. Selain itu, faktor keberuntungan juga menjadi salah satu aspek yang berperan besar dalam permainan, semakin sering menaiki tangga di dalam papan, semakin cepat pula menuju kotak finish kemenangan nomor 100. Sebaliknya, kalau terlalu sering berhenti di kotak yang terdapat gambar ular, otomatis semakin jauh dari garis finish karena harus turun ke kotak nomor yang lebih rendah dibawahnya.
Sekedar mengisi waktu luang dan bersantai sejenak dengan bermain ular tangga bersama teman dan orang terdekat memang cukup menyenangkan. Setidaknya menguji sejauh mana keberuntungan dan strategi kita dalam mengocok dadu berbuah kemenangan dalam permainan. Jika kita cukup beruntung, kita akan dengan mudahnya mendapatkan nomor dadu yang besar hingga dapat melangkah lebih banyak, ditambah lagi jika kita berhenti di kotak tangga, tentunya akan semakin cepat bagi kita mencapai finish dan kemenangan.
Tapi yang namanya permainan, kita tak selalu berada di atas, kadangkala harus jatuh dan berakhir dengan kekalahan. Beberapa orang ada yang bertekad menyelesaikan hingga garis finish walau sudah pasti kalah karena berada di urutan paling buncit, paling terakhir mencapai finish. Dan beberapa orang lainnya justru berhenti ditengah jalan, menyerah dan memutuskan untuk tidak melanjutkan permainan.
Serupa dengan ular tangga, kehidupan tak jauh berbeda dengan permainan ini. Kadangkala nasib baik menghampiri kita hingga mengantarkan kita menuju tujuan dan cita-cita yang selama ini diimpikan, namun sebaliknya kadangkala nasib buruk itu datang dan membuat kita jatuh sejadi-jadinya, kalah sehina-hinanya. Ada orang-orang yang konsisten melangkah sampai titik finish walau dengan berdarah-darah penuh penderitaan, dan ada pula yang berhenti ditengah jalan dan mengaku kalah tak ingin melanjutkan kehidupan.
Begitulah memang ular tangga versi manusia, selalu ada kompetisi, dan selalu ada aturan yang mengekang. Akan sangat berbeda jika ular tangga diperankan sendirian oleh seseorang dan ia menjadi pemain tunggal di dalam permainan. Tentunya akan lebih leluasa dan tak ada aturan yang membatasi. Mau melangkah berapapun tak ada yang protes dan mau naik turun kotak sebanyak apapun tak jadi masalah, karena si orang menjadi pemain tunggal.
Sama halnya dengan Allah Ta'ala, si pemain tunggal dalam kehidupan, tak ada lawan dan tiada banding. Jika Ia telah berkata 'jadi' maka jadilah. Jika Ia memutuskan sesuatu maka terwujudlah. Maka tak heran akan sangat menyenangkan jika kita menjadi pion dan 'orang-orang'-an yang dimainkan olehnya, jika Ia senang kepada kita, betapa hidup ini akan penuh keberkahan dan ketenangan, karena sudah pasti kemenangan akan kita raih.
Sekarang tinggal kita yang memutuskan, berupaya ikut kompetisi ular tangga kehidupan bersama manusia lain tanpa ada andil Allah di dalamnya, atau berserah diri pada aturanNya dan melerakan hidup tuk 'dimainkan' olehNya.
Karena tak ada pemain dan aturan yang dapat membatasiNya.
No comments:
Post a Comment