Rabb semesta alam memberikan tools bernama ikhtiar agar manusia menggapai hasil yang diimpikannya. Ikhtiar tersebut terbagi dua, ada yang berupa doa dan ada yang berupa usaha. Keduanya berpadu dan saling melengkapi satu sama lain, masing-masing tak dapat berjalan sendiri-sendiri. Kalaupun ada yang mampu menggapai hasil dengan salah satu jenis ikhtiar saja, dapat dipastikan hasil yang didapatkan belum tentu maksimal. Entah disebut beruntung dengan bermodal doa saja, entah disebut sombong dengan menafikan andil tuhan tanpa bermodal doa dan hanya mengandalkan usaha saja.
Diantara ikhtiar yang diupayakan dan hasil yang diinginkan terdapat sebuah ruang, dimana manusia tak mampu memegang kendali apapun atas apa yang direncanakan dan diusahakannya. Di ruang itulah manusia menyadari bahwa sebaik-baiknya mereka berusaha dan sekeras-kerasnya mereka berdoa ada sebuah kekuatan yang menentukan hasil akhirnya. Maka di ruang inilah manusia bersikap, melapangkan hati atas segala hasil yang nantinya mereka dapatkan, atau merasa was-was dan khawatir atas segala capaian yang mereka harapkan.
Mereka yang melapangkan hati dan berpikir positif atas segala hasil yang nantinya mereka dapatkan, baik itu hasil yang sesuai harapan atau hasil yang buruk, memiliki tingkat kebahagiaan yang berlipat dan ketenangan dalam jumlah maksimum, tak ada rasa sesal karena ia yakin tugas manusia adalah berusaha dan selebihnya serahkan pada yang maha kuasa untuk segala hasilnya.
Sedangkan mereka yang seringkali khawatir akan hasil yang mereka harap-harapkan, selalu diliputi ketidaknyamanan dalam menunggu hasil, mood yang buruk dan kemarahan yang kadang muncul sesekali. Maka tak mengenakkan menunggu dengan kondisi seperti ini, sudah hasilnya belum pasti didapatkan, pikiranpun terbebani dengan rasa was-was yang semakin menjadi.
Maka menunggu di sebuah ruang, antara ikhtiar dan hasil, ibarat duduk manis menunggu nomor antrian. Percuma juga merasa was-was dan khawatir toh nantinya kita akan mendapatkan hasil sesuai nomor antrian. Jadi duduk manis dengan penuh ketenangan sembari membaca dan melakukan hal-hal yang kita sukai merupakan sesuatu yang asyik untuk kita lakukan dalam menunggu nomor antrian. Hingga nantinya apapun hasil dari antrian yang kita tunggu-tunggu, tak membuat kita merasa kecewa karena setidaknya usaha, doa dan keikhlasan hati padaNya jadi sesuatu yang berharga saat kita melangkah menuju ruang antrian, ruang tunggu antara ikhtar dan hasil.
alhamdulillaah... ciiee tegaaar :)
ReplyDelete