Monday, 9 June 2008

Hikayat si Pembuka Jalan...

Sedari dulu memang begitu..

Dirinya kan selalu menjadi pembuka jalan bagi seseorang..si penerima jalan

Tak ada yang salah memang.

Terlebih, sembari menambah amal kebaikannya yang selalu kurang.

Membuatnya berpikir bahwa Tuhan telah menakdirkan dirinya untuk selalu menjadi pembuka jalan bagi si penerima jalan.

Namun… terkadang, si penerima jalan mengacuhkan, ataupun tak menghiraukan dirinya.

Penerima jalan terlalu sibuk dengan kesendirian dan keasyikannya dengan kesunyian.

Mencoba menilai segalanya dari perspektif seorang victim, yang tak mungkin lagi diharapkan tuk diselamatkan.

“biarkan ku larut, dan barbaur dalam kebisuan”…

hah...peliknya permasalahan kian dirasakannya sebagai pembuka jalan. karena nampaknya, ia juga turut membukakan hati seseorang untuk  si penerima jalan, tidak hanya membukakan jalan saja rupanya...

ha..ha.. ku tertawa melihatnya, sungguh luar biasa, karena ku tahu, dalam dada si pembuka jalan, ia mengharapkan hati itu terbuka untuknya, bukan untuk si penerima jalan. tapi apa daya, sudah takdirnya sebagai pembuka jalan,,,ups,,sekaligus pembuka hati.

***

tapi ingat..pembuka jalan tak selamanya dapat bertahan seperti ini, ada kalanya ia membuka jalannya sendiri…

dan mungkin kini saatnya…

 

4 comments: