Tuesday 16 August 2011

Jejaring Alumni PPSDMS

Bismillah

Suatu waktu saya pernah ditanya, pengalaman apa yang paling berharga semasa anda kuliah. Pengalaman paling berharga? Hm.. banyak pengalaman berharga yang saya rasakan ketika kuliah, perubahan paradigma berpikir, kesempatan berinteraksi dengan sesama mahasiswa sekampus, menjadi bagian dari gerakan perubahan, dan banyak hal lainnya, tapi ada satu hal yang mungkin paling berkesan bagi saya, pengalaman 2 tahun sebagai peserta beasiswa pembinaan PPSDMS Nurul Fikri.

Sebagaimana umumnya beasiswa, PPSDMS memberikan bantuan finansial kepada pesertanya berupa uang beasiswa yang diberikan tiap bulan. Namun bagi saya pribadi, ada hal yang paling berharga dari sekedar uang beasiswa, yakni jejaring. Iya jejaring yang kami bangun sebagai keluarga besar PPSDMS.

Kami dibentuk dan dibina pada sebuah asrama pembinaan, disana kami diberikan berbagai materi baik ruhiyah maupun jasmani. Kesempatan mendapatkan pelatihan dan pembinaan diri merupakan hal yang sangat berharga bagi saya, karena secara umum ada semacam quantum leap (lompatan quantum) yang saya rasakan, ada sebuah peningkatan kualitas diri. Namun hal ini bukan menjadi faktor yang paling penting bagi saya, karena bagi saya pribadi, peningkatan kualitas diri bisa dipelajari di tempat lain, bukan hanya di ppsdms, lalu apa faktor yang paling penting itu?, faktor itu adalah faktor nilai (value) yang ditanamkan kepada kami.

Bukan, bukan indoktrinasi, tapi penghayatan atas nilai yang kini lambat laun tergerus derasnya modernisasi. Nilai nilai religius, kebangsaan, dan pengorbanan. Tiap hari bahkan tiap saat kami diajak untuk sama-sama memahami dan menghayati apa sebenarnya makna dari nilai-nilai itu, apa pentingnya pengorbanan untuk bangsa dan agama ini, apa manfaat nya bagi bangsa dan ummat, dan apa peran kita disana. Terus menerus kami diajak untuk memahami dan memaknainya sehingga kami sadar bahwa tanggung jawab membangun bangsa ini di masa depan adalah tanggung jawab kami, para pemuda yang kelak akan menerima estafet kepemimpinan bangsa ini.

Karenanya kami sadar, bahwa kami harus bersama-sama, dengan seluruh komponen bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik, maka dari itu kami pun sepakat membangun jejaring yang mengatasnamakan alumni PPSDMS. Jejaring ini memiliki banyak makna bagi saya, dengan satu nilai, satu visi, dan satu tujuan, yang diikat dalam satu korps membuat kami dapat membangun kekuatan perubahan atas segala potensi yang dimiliki tiap individu dalam satu korps. Lihatlah Jesuit, program pembinaan sdm kader katolik, yang tahun lalu merayakan ultahnya yang ke 100. kini Jesuit menebarkan alumninya di hampir 200 negara di dunia dengan jumlah alumni lebih dari 2000 orang yang tersebar di ratusan institusi bergengsi di dunia. Dimana bila mereka berkumpul, hampir dapat dipastikan mempengaruhi peta politik, social dan budaya di dunia.

Begitu pula harapan kami, suatu saat, 30 tahun kemudian, kami berkumpul lagi di dalam sebuah konferensi tingkat nasional dengan jumlah alumni seribu orang lebih, dimana sebagian besar diantaranya telah berhasil menjadi teknokrat handal, banker brilian, negarawan yang bijak, politikus berintegritas, dan pengusaha yang sukses. Dengan satu visi dan satu cita, bergeraknya kami diharapkan dapat membuat perubahan bagi negeri ini, Semoga. Mungkin terdengar utopis, tapi kami yakin Alloh beserta prasangka hambanya.

Nb.
  1. PPSDMS baru ada di 5 regional di Indonesia, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Bogor. Rencananya kami akan terus membuka perwakilan di seluruh wilayah Indonesia.
  2. Alumni PPSDMS kini berjumlah 395 alumni dari 5 regional dan 4 angkatan.
  3. sebagian diantaranya telah menjadi pengusaha muda, diplomat, dan professional di bidangnya.

4 comments:

  1. wow... baru tau gw gar.. Thx infonya..

    semangat membangun Indonesia!
    *meski terlahir dari 'penjara'

    ReplyDelete
  2. 'penjara'? apaan tuh?

    klo kata orang-orang, harapan itu masih ada :p

    ReplyDelete