Tuesday 23 September 2008

Detik dan Tiap Perpindahannya yang dinanti

Kalau menurut saya, ini satu-satunya jalan untuk mereka. Dan saya siap pasang badan untuk itu. Suruh siapa coba gak ada yang bermain di sini?? Bukannya sudah jelas, kalau di sini semuanya diatur?? Segala hal, bahkan sampai yang kecil dan sepele sekalipun.

Untungnya saya dapat memanfaatkan situasi ini. Selangkah demi selangkah, sedikit demi sedikit, telah banyak perubahan yang terjadi. Dan kini satu lagi proyek besar akan segera selesai. Tinggal tunggu waktu dan semuanya kan terjadi. Lalu dimana saya saat itu?? Cukuplah menjadi pengamat yang mampu memainkan peran apik ditengah para penonton yang termangu...hehe.. jadi gak sabar nunggu momen-momen itu.

fuih...(menghela nafas)
Benar juga perkataan salah satu kawan. Semakin strategis seseorang semakin besar kontribusi yang dapat ia berikan. Tapi sejalan dengan itu, semakin strategis dirinya semakin banyak badai menghadang. Layaknya pohon besar yang diombang-ambingkan angin.

10 comments:

  1. semangat, kak!! kalo kata dey, 'badai ini yang membuat izza jadi seorang izza'. nah, kalo kata akuuu.. badai ini yang membuat kak tegar jadi kak tegar yang sekarang! =)

    ReplyDelete
  2. hm...sekarang tinggal angin semilir dan sejuk yang mungkin akan melenakan perjuangan ini..
    -adopted by sang murabbi- ust. Rahmat Abdullah quotes

    ReplyDelete
  3. iya,,sehingga seekor monyet yang berada di atas pohon jatuh tak berdaya akibat terlena.. ^ ^

    ReplyDelete
  4. Terus kelinci putih cuma duduk diam melihatnya..

    ReplyDelete
  5. haduh haduh,,,


    udah,,terima aja,,ka!!!



    begitulah hidup orang-orang yang "beda"
    banyak badainya!!!

    ReplyDelete
  6. iya nih...banyak yang gak terima..
    biasalah..
    gak enak klo hidup lurus2 aja..hehe

    ReplyDelete
  7. semoga kita bukan seperti monyet dalam perumpaan itu..

    ReplyDelete
  8. sial,,dimana-mana lw nyerang gw man!!
    menyebalkan!!

    ReplyDelete
  9. penonton juga jadi pemain ke-12

    ReplyDelete