Kelompok marginal, layaknya nama yang disandangnya, terpinggirkan dan tak diperhitungkan. Terbentuknya kelompok ini bukan tanpa sebab. Dalam lingkungan dimana perempuan unggul secara kuantitas, eksistensi para lelaki seolah terbiaskan oleh dominasi mereka. Mungkin, ini yang terjadi di Fakultas ku tercinta. Para lelaki yang eksistensi-nya mendahului esensi.
Esensinya manusia adalah sama, tak ada yang berbeda baik lelaki maupun perempuan. Namun, ketika eksistensi mendahului esensi, beginilah jadinya. Para lelaki yang mau tak mau, suka tak suka, harus menghadapi realita bahwa mereka minoritas. Bergabung bersama kelompok mayoritas (baca:perempuan) nampaknya agak sulit bagi mereka. Karena, seperti yang kita ketahui bersama nature mereka saling berbeda. Lelaki tak terlalu memikirkan bagaimana hasil dari pekerjaan mereka, yang penting selesai tepat waktu walaupun H-1(baca:H min satu). Sedangkan perempuan sangat jarang bekerja dalam tekanan waktu. Pekerjaan mereka pun secara umum selesai dengan sempurna.
Tentu saja, ada faktor lain yang menjadi penyebab terbentuknya kelompok ini, salah satunya mungkin karena mereka memang tidak dapat bergabung dalam kelompok perempuan. Mereka sebenarnya ingin bergabung bahkan sangat ingin tapi karena track record mereka yang buruk (deadliners, prokastinaers, dll) akhirnya mereka harus menerima kenyataan ini. Walaupun, ya..ada beberapa kelompok perempuan yang kasihan melihat mereka luntang-lantung dan dengan sangat terpaksa (mungkin) menerima mereka dalam kelompok. Yah..ironis memang, tapi mau gimana lagi?? Overall, Ini hasil observational learning, mungkin masih banyak perbedaan lain yang bisa dituliskan dan menjadi penyebab terbentuknya kelompok marginal, para lelaki.
Kelompok marginal, terbentuk karena nature yang berbeda. Merasa nyaman akan karakter yang mereka miliki, membuat para lelaki berkumpul dan berikrar tuk bahu membahu dalam kelompok ini. Walaupun dalam hati, mereka tetap berharap “mudah-mudahan semester ini gak gabung mereka lagi”. Yah apa mau dikata, mereka akhirnya bergabung kembali. Dan mereka berusaha menikmati keadaan serta tetap berusaha untuk survive setidaknya dalam satu semester itu. Berharap-harap cemas hasil yang didapatkan tak terlalu jelek-jelek amat.
Namun, kini berbeda, kelompok marginal telah diakui eksistensinya. Esensi mereka sebagai makhluk yang dianugerahi kemampuan yang sama mulai terlihat. Beberapa mata kuliah dimana mereka bersama menyelesaikan tugas kelompok, memperlihatkan hasil yang cukup baik. Bahkan di beberapa presentasi, kelompok ini dipuji karena mampu menyajikan analisis yang akurat dan mendalam mengenai suatu permasalahan. Sulit dipercaya memang dengan waktu penyelesaian yang singkat yakni H-1, dengan rata-rata kelompok lain menyelesaikannya H-30.
Luar biasa memang kelompok marginal. Mereka telah dapat mendahului eksistensi tuk memperlihatkan esensi mereka. Dan nampaknya kelompok marginal telah diperhitungkan dalam dunia per-tugas-an kelompok.
Semangat kelompok marginal, mari songsong semester baru yang kini tinggal menghitung hari.
-ditujukan kepada teman-temanku sesama lelaki dan satu korps dalam kelompok. kalian emang the best abis deh.., tinggal satu semester lagi bung!- he.he..
Ha....2x untung waktu masih kuliah gw ga termasuk kaum "marjinal".....^_^
ReplyDeletehehe...di FIK tiap semester (bahkan tiap mata kuliah) ganti kelompok, jadi ga segitunya sih..meskipun seandainya aku di psiko mungkin aku lebih suka masuk ke kelompok marginal itu..
ReplyDeletemungkin bakti terakhir kelompok marginal akan terjadi di mata kuliah Metode Pengukuran Kepribadian. atau mungkinkah?
ReplyDeletegimans Gar? si mapres kita udah mau kelompokan di MPK nih, are you on?
nb: biar kata 'marginal' tapi kita di margin atas lah ya... hahaha
karena ada gw kan di situ??? he.he..
ReplyDeleteyup..i'm on...and i'm ready..
ReplyDeletemang bener banget tuh zul..
'marginal' yang di atas margin..haha..jadi inget klinis..sebuah bukti nyata dari prestasi 'marginal'..he.he.
yup..i'm on...and i'm ready..
ReplyDeletemang bener banget tuh zul..
'marginal' yang di atas margin..haha..jadi inget klinis..sebuah bukti nyata dari prestasi 'marginal'..he.he.
amit dah...bukan kali..
ReplyDeletekarena aku juga termasuk deadliners dan ga suka sama orang-orang yang ngejar-ngejar ngajak ngerjain tugas dari jauh-jauh hari, bikin gila..