Sunday 19 July 2009

prolog

Ia berjalan sangat cepat, sembari sesekali melirik ke arah arloji tua pemberian ayahnya. Tak disangka telah 2 tahun sejak tragedi itu, semuanya berubah. Namun secepatnya ia alihkan kenangan itu, dan kembali kepada misi yang harus ia jalankan. 2 jam lagi dan ia tak mau semua ini gagal.

Malam ini sangat dingin, lorong-lorong di kota sepi dari aktivitas penduduk. Nampaknya duduk hangat di depan perapian sangat menggoda hingga tak ada satupun orang yang berpikir tuk keluar rumah. bersyukur karena ini memudahkan dirinya tuk menyelesaikan misi. ah tidak, waktu ternyata sangat cepat berjalan, ia harus memastikan paket ini tiba tepat waktu.

--------------------------

1 comment: