Sunday, 30 September 2012

Gak jauh-jauh..



Sabtu kemarin saya berkesempatan menjadi saksi pernikahan dua orang sahabat saya. Mohammad Ghozali dan Farah Zubaidillah. Diawali dengan perkenalan dan proses pernikahan tanpa pacaran (baca: taaruf), mereka akhirnya berjodoh. Saya sejujurnya penasaran dengan perasaan mereka masing-masing. Ya betul, perasaan mereka bahwa ternyata jodohnya gak jauh-jauh amat. Sama-sama dari bekasi, sekolah di SMP, SMA, dan bahkan perguruan tinggi yang sama. Padahal mungkin salah seorang dari mereka pernah berpikir bahwa jodoh mereka si anu, atau si dia yang dulu mungkin sempat singgah di hati masing-masing.

Kalau dari saya sendiri pengen juga kayak mereka, dapet pasangan yang gak jauh-jauh (maksud lo dari psikologi juga gar?? :p), hm.. ya gak gitu juga maksudnya, gak jauh akidahnya dari akidah islam yang lurus, akhlaqnya gak jauh beda seperti Fatimah, kecerdasannya gak jauh beda dari Aisyah, dan keteguhan hatinya gak jauh beda seperti Asiyah, dan gak jauh kayak saya kuliahnya, di psikologi juga (haha. Tetep.. )

Anyway, tiap orang memang cenderung nyari jodoh yang gak jauh-jauh dari lingkaran mereka. Faktor kedekatan dan familiaritas jadi dua faktor yang mempengaruhi seseorang memilih pasangan. Semakin dekat dan semakin familiar dua calon pasangan, semakin sedikit keraguan dan waktu untuk saling mengenal diantara kedua calon pasangan. Jadi gak lama-lama untuk saling bercerita kalau dulu..

”oh jadi si anu temen kamu juga? Dia kan satu kelas sama aku..”
“oh jadi kamu yang dateng telat terus di setrap guru di lapangan itu ya?”
“oh jadi dia temen kamu ya? Dia kan adek kelas saya, dulu saya sempet naksir dia tuh..hehe”

Dan dialog serta cerita lainnya. Pembahasan yang gak jauh-jauh membuat kondisi yang nyaman diantara kedua calon pasangan.

Tapi memang, idealnya, seorang wanita dinikahi gak jauh-jauh dari 4 hal, seperti yang disabdakan Rasul kita yang mulia. Karena kecantikannya, hartanya, keturunannya, dan agamanya.  Dan sebaik-baiknya pilihan adalah.. ya betul, gak jauh-jauh dari agamanya. Pilih yang agamanya baik. Karena dengan itu, sebuah keluarga pencetak generasi rabbani akan terbangun dan terbina.

Semoga jodoh saya gak jauh-jauh amat..maksudnya, gak jauh2 dari apa yang disabdakan Rasul. Hehe. Amiin..

4 comments:

  1. tegaaaar gw udah bales berapa kali ya ga masuk-masuk..

    hehe.. jazakumullah khairan katsir brader.. kau telah baik sekali.. semoga tegar juga segera diberikan jodoh yang terbaik dari Allah, yang gak jauh-jauh, baik SMA, Psikologi, UI, atau yg ga jauh dari hadits juga yaaaa... aamiinn

    ReplyDelete
  2. cieee..ihiy, jadi anak kancil toh?he2

    ReplyDelete