Thursday, 13 May 2010

The Lost Symbol : Review


Robert Langdon kembali pada petualangan semalam suntuknya, menyajikan para pembaca dengan ketegangan penuh teka-teki ala Dan Brown. Seperti cerita-cerita sebelumnya, Dan Brown menyelami misteri organisasi kuno yang berdiri berabad-abad yang lalu, setelah membahas tentang illuminati dan biarawan sion, kini Dan Brown menggali misteri persaudaran mason atau freemasonry dalam The Lost Symbol.

The lost symbol, membahas persaudaran mason, segala symbol dan teka teki pemecahan misteri. Di awali dengan undangan menjadi pembicara dari seorang filantropis petinggi mason, peter Solomon, Langdon memulai malamnya yang panjang di Washington DC. Namun secara tak terduga, undangan tersebut berubah menjadi bencana. Langdon tertipu karena Peter sama sekali tak mengundang Langdon untuk menjadi pembicara. Penipu itu menawan peter dan memaksa Langdon mengikuti permainannya, jika tidak nyawa peter menjadi taruhannya.

Petualangan pun dimulai, melintasi relung-relung terdalam kota Washington dan tempat-tempat bersejarah di ibukota amerika serikat, disertai pemaparan sejarah dan ilmu pengetahuan yang mungkin terdengar asing dimata kita, Ilmu noetik, segi empat ajaib serupa Sudoku, dan beberapa ritual mistis mason. The Lost Symbol menyajikan ketegangan di setiap Babnya.

Memompa rasa penasaran hingga sampai sepertiga bab terakhir, cerita berakhir anti klimaks, pengungkapan rahasia ritual inisiasi mason hingga tingkat 33 yang dianggap sebagai ancaman nasional oleh direktur OS Inoue Sato terlalu berlebihan menurut saya, karena walau tak pernah tertangkap langsung lewat kamera, telah menjadi rahasia umum bahwa inisiasi mason memang mengerikan.

Selain itu pemaparan panjang setelah Mal’akh terbunuh terasa membosankan bagi saya, seolah Dan Brown ingin menyampaikan sebuah pesan tentang arti sebenarnya dari persaudaraan mason. Hingga saya pun berpikir bahwa freemasonry menyewa dan brown untuk mengklarifikasi pemahaman sebagian besar masyarakat atau mungkin saja dan brown sendiri menjadi bagian dari anggota mason.

Entahlah, yang jelas bagi saya petualangan Langdon sebelum2nya lebih menantang dibandingkan kali ini. Pemaparan misteri mason tak terlalu menghebohkan bagi saya dibandingkan pemboman vatikan dengan anti materi ataupun pengungkapan keturunan yesus kristus.

Secara keseluruhan novel ini bagus, membuka mata kita akan pemahaman baru tentang ilmu noetic, dan persaudaraan mason, walaupun terkadang bagi saya pribadi terlalu dipaksakan oleh penulisnya.


No comments:

Post a Comment