Sunday, 8 March 2009

Sebuah dialog..

X : saya ingin mengajukan satu pertanyaan pada anda
Y : Silahkan..

X: kapan seorang yang tidur menikmati tidurnya?
Y: hm..ketika ia bangun tidur

X: bagaimana ia bisa menikmati tidur sedangkan ia telah bangun??
Y: kalau begitu, ya.. kelezatan tidur sebelum dia tidur..

X: bagaimana dapat menikmati kelezatan tidur padahal dia belum tidur?
Y: hm.. tidak ada pilihan lain berarti kelezatan dan kenikmatan tidur saat dia tidur..

X: orang yang sedang tidur tidak merasakan sesuatu. bagaimana bisa orang yang tidak sadar bisa merasakan sesuatu??
Y: *termenung*

X: *kembali bertanya pada orang lain yang sempat membaca tulisan ini..*

***______________***

7 comments:

  1. Karena gak semua kenikmatan dalam hidup, harus kita sadari, kita rasakan, dan terdeteksi oleh panca indera. Kesehatan misalnya, kebanyakan dari kita justru baru menyadari kenikmatannya ketika ia pergi. Pun juga dengan nikmat iman.

    Adalah sebuah cara pandang materialistis jika segala sesuatu didasarkan pada panca indra dan kesadaran. Wallahu 'alam bish showab.

    ReplyDelete
  2. gak berani komen,

    taukut mengacau,,
    hehe,

    (T_____T)v

    ReplyDelete
  3. Saat dia ngga bisa tidur lagi..

    ReplyDelete
  4. yah... kak tegar................

    *sepakat sama kak iman.. :D

    ReplyDelete
  5. *tadinya mau komen, tapi ga jadi gara-gara liat komen ka iman yang dalem banget, jadi ga enak, takut salah*

    ReplyDelete