Hujan, entah sudah berapa kali ia hadir dalam hidupku. Berjuta, ataupun bermilyar kali mungkin, ia menemani hari-hari ku. Hadirnya menjadi bagian tak terpisahkan dari cerita unik berbagai episode kehidupan. kadang kala ia mengiringi kebahagiaan perjalananku . dan terkadang ia menjadi sosok penambah perih di hati.
Aku menyukainya. Terlepas dari berbagai peran yang ia jalani. Karena ia menjadi simbol, bahwa masih ada rahmat bagi dunia ini. Bahwa masih ada kasih sayang Dari Rabb yang menguasai semesta alam. Hingga akupun berpikir, telah banyak yang dilupakan manusia. Akan rasa syukur bahwa masih ada setitik kenikmatan dengan turunnya ia.
Ia hadir begitu sering akhir-akhir ini. Dan akupun berpikir ada waktu-waktu favoritku untuk menunggunya datang. Bagiku waktu favorit untuk menunggunya datang adalah di sore hari. Sembari menunggu senja serta melepaskan lelah setelah seharian menjalani aktivitas. Kehadirannya membawa kenikmatan tersendiri.
Waktu favorit dan menyenangkan bersama dirinya tak hanya dimiliki oleh diriku seorang. Ternyata sahabat-sahabatku pun punya waktu-waktu menyenangkan bersama dirinya. Ada yang di sore hari sama seperti diriku, ada yang di pagi hari, siang hari, ataupun malam hari. Semuanya memiliki maknanya masing-masing menurutku.
Hujan di pagi hari.
hanya segelintir sahabatku yang menikmati hujan di pagi hari. Bukan saja karena hujan membawa sedikit efek bagi kelancaran aktivitas di hari itu. Tetapi juga hujan di waktu ini dimaknai sebagai awalan dari suramnya hari bagi sebagian orang. Gelap, basah, dan membuat orang enggan tuk memulai aktivitas di pagi hari. Orang yang menikmati hujan di pagi hari terkadang mempunyai keinginan untuk terus bersama hujan. Meresapi indahnya hujan dan enggan melanjutkan aktivitas. Larut bersama kehadiran hujan hingga melupakan hal lainnya di sepanjang hari nanti. Hanya satu orang sahabatku yang memilih waktu ini.
Hujan di siang hari.
Sebagian sahabatku lebih menikmati hujan di siang hari. Karena bersama hujan bagi mereka merupakan sebuah telaga kesejukan dari panasnya siang. Pengiring aktivitas dan kepenatan kerja di siang hari. Mereka tak mempermasalahkan jika hujan menghambat aktivitas. Karena bagi mereka iringan hujan cukup menjadi penyegar bagi kelelahan di siang hari. Yang menjadi teman bagi aktivitas mereka yang sangat padat.(sahabat-sahabat ku yang memilih hujan di siang hari memang orang-orang yang memiliki aktivitas sangat padat. Dan uniknya tak sekedar padat, mereka men-schedule seluruh aktivitasnya dan bukan sekedar aktivitas insidental)
Hujan di sore hari.
aku dan sebagian sahabatku saja yang memilih waktu ini. Sangat asyik memang menikmati hujan di sore hari. Melihat siang melepaskan diri untuk disampaikan pada penghujung hari. Moment-moment peralihan yang diiringi gemeritik suara hujan. Membawa suasana hati menjadi tenang dan tenteram. Kami (aku dan sahabatku) memang orang-orang yang meresapi sebuah proses. Sehingga terkadang cenderung melankolik dan terjebak dalam romantisme sesaat. Tapi itulah Khami.
Hujan di malam hari.
Untuk waktu ini banyak dan bahkan sebagian besar sahabatku memilihnya. Mereka sangat menikmati hadirnya hujan yang mengiringi ditutupnya hari itu. Kehadiran hujan seolah menjadi sebuah orkestra yang menemani mereka mengobati lelah setelah seharian beraktivitas. Mereka menjadikan hujan sebagai sarana untuk menutupi berbagai masalah. Biarkan masalah di hari itu tertutup oleh suara hujan yang mengiringi tidur mereka. Sehingga, serahkan saja semuanya pada hujan, sedangkan kini, biarlah kita tidur untuk menanti hari esok.
Itulah beberapa momen yang menjadi saat-saat menyenangkan dalam menikmati turunnya hujan. Bagiku dan sahabat-sahabatku. Sehingga menurutku waktu-waktu dalam menikmati hujan menjadi citra bagiku dalam memahami mereka. Mencoba melihat mereka lebih dalam sebagai seorang sahabat dan saudara.
kalau sekarang hujan dari pagi sampai petang..^-^
ReplyDeletegw jauh lebih menikmati hujan di Bogor daripada di Depok
ReplyDeletedan berarti banyak orang yang bahagia... ^ - ^
ReplyDeletekarena bogor kota hujan...surga bagi para pencinta hujan..he..he..
ReplyDeletehoo...ini maksudnya sms waktu itu?
ReplyDeletebenarkah semua yg milih hujan siang hari itu seperti itu?
Mungkin klo ada error, yah...kurang dari 0,05 lah..masih signifikan untuk dianggap valid..hehe..
ReplyDeletesaya pecinta hujan! :D kapanpun ia datang!
ReplyDeletesama halnya dengan saya...
ReplyDeleteoia Gar, jgn sambil kampanye dong.. hehe
ReplyDeleteyah... kak! kecewa gw! Gw kira bakal analisis gimana gitu! hehe...
ReplyDelete*kabur*
butuh sample yang banyak dari populasi untuk menggeneralisasikan hasil data pada sebuah kesimpulan. sedangkan kemaren data yang gw dapet pun terbatas dan samplenya pun juga terbatas.
ReplyDeleteditambah gw gak (belum) nemu teori tentang korelasi antara lingkungan (khususnya hujan) dengan kepribadian...
jadi..maaf klo mengecewakan..
gak kampanye...
ReplyDeletekarena memang mereka menjawab di sore hari..
jadi sekalian aja..hehe
*ngeles mode:on*
Sehingga terkadang cenderung melankolik dan terjebak dalam romantisme sesaat. Tapi itulah Khami.
ReplyDeleteWaaah ka Tegar.....
memang dirimu "melankolik"??
terjebak dalam "romantisme sesaat"?
haha..,
seorang "Abang"?
mungkin kah??
Sehingga terkadang cenderung melankolik dan terjebak dalam romantisme sesaat. Tapi itulah Khami.
ReplyDeleteWaaah ka Tegar.....
memang dirimu "melankolik"??
terjebak dalam "romantisme sesaat"?
haha..,
seorang "Abang"?
mungkin kah??
btw ka,
ReplyDeleteada yg segi yang paling ku sukai dari hujan:
harumnya.
iya, bau basah.
rasanya tentraaaaammmm banget kalo udah kehirup..
trus ditambah dedaun pepohon mulai berderak-derak
setelahnya datang hawa teduh yang nyaman lagi menentramkan..
lalu beriringan tetes itu jatuh. turun satu persatu, bergulir susul menyusul.
kalo udah gitu.....
wwaaaaa.... biasanya saya nangis Ka,
karna ingat banyak kenangan yang hingga saat ini belum bisa di lepas kerinduan terhadapnya...
*Tuh kan..., jadi kangen sama hujan sore di sudut jalan depan SMA saya dulu..
T_T
ya ampuun...dek tami ini...ada ada banyak hal yang mudah membuatmu menangis ya?
ReplyDeletehati2 dehidrasi lho dek!
haha...
*kabuurrr...*
belum tau ya??
ReplyDeletemasih banyak yang blum kau ketahui tentang abangmu ini dik..
memang masih banyak yang mesti ditambahkan pada tulisan ini tam..
ReplyDeletemakasih atas masukannya..
ah..ira..
ReplyDeletebisanya ngejek doank nih.....hehe..
*berusaha jadi orang baik...*
*okey..usahanya saya hargai..ha'ha'ha'*
ReplyDeletefinally,, tulisan ini ringan,, enak bacanya. heheheee, bisa juga lo nuliskayak gini, Asa... :D
ReplyDelete@ cune
ReplyDeletebetul cun!
@ Tami
katanya hujan itu kesedihan??
payah negh!
ga konsisten
ga usah dipilih ah! (dengan makna didalamnya)
he...
@ tegar
santai aja gar...
@ zulfan
mana negh sparing partner? kagak koment negh?
@ ira
sebaiknya memikirkan jurnal HI daripada hujan
@ gue
hujan?
coba tanyakan pada malam....!
ngomong apa sih lo jat???
ReplyDeletegak jelas...
gak usah dipilih apa??klo untuk proses suksesi gak ada korelasi antara membuat quotes dengan gak usah dipilih..
atau gak dipilih untuk yang laen??misalnya gak jadi istri atau sahabat atau lainnya..???klo ini mungkin saja...
aneh...
makasih...
ReplyDeletejadi selama ini berat ya??
weits
ReplyDeletetenang..
tenang..
sepertinya akh tegar terlihat panik?!
seharusnya jangan mencoba melakukan penafsiran tentang kalimat itu baik secara hermeneutik apalagi penafsiran asal-asalan..
tapi biarkan saja sebagaimana adanya (dassein) dan jangan beranjak kepada as ought to be (dassolen).
(soory gar gw pake kalimat agak susah dicerna, agar lebih ilmiah)
agar kalimat itu mencerna sendiri oleh pembaca. karena terkadang kita menemukan kebenaran bukan karena kebenaran itu sendiri ( the truth it self) tapi karena melihat kesalahan yang ada ( gw rasa lo dah tau kan hadist hudzaifah ibnu yaman?!)
tapi..
hmm
hmm
apa akh tegar ini sedang proyeksi ya??
(tuing...tuing..mikir)
jadi seperti itu gar?
he...
- terkadang pelaku terlihat bukan karena tindakannya tapi karena kepanikannya -
hm..keliatan panik ya..?ya..ya...
ReplyDeleteuntuk lo jat...
semoga "keilmiahan" dan kefilosofian ini bisa diterapkan dalam keseharian seperti kuliah, ngampus, dll...
jangan sekedar wacana,
meski gw tau misi lo adalah membawa praksis kembali menjadi wacana...
haha..
akhir-akhir ini blog tegar jadi kaya forumnya anak psiko ya?
ReplyDelete*jadi males komen*
ah..nggak kok...
ReplyDeleteyang komen pertama aja bukan anak psiko..
tenang aja pem...
gak usah takut buat komen..hehe
tetep aja gw males komen (lah terus ini apaan?!)
ReplyDeleteHe..he..
ReplyDeletesi Abang berantem....
atau gak dipilih untuk yang laen??misalnya gak jadi istri atau sahabat atau lainnya..???klo ini mungkin saja...
"Ohh, jelas... itu sangat mungkin tidak dilakukan..
*kedip kedip.., kaabuuurrrr.......
- terkadang pelaku terlihat bukan karena tindakannya tapi karena kepanikannya -
hhay ka Jati... maksudnyyahh??
btw, "hujan" adalah term. sehingga ia dapat beradaptasi dgn konteks kalimat.
sperti di motto hidup saya,
hujan = kesedihan..
tapi dalam konteks memori...
dahsyat!
hujan bikin saya nangis bahagia...
*hhe, ka iraa... lagi2 nangis lagi2 nangis,,,
ho..ho.. sepertinya memang banyak yg blm sy ketahui dari si Abang ini yah..
ReplyDeletesotoyyyy... *niat kabur, tapi gak jadi, sendalnya copot*
ReplyDeleteyah bukannya mau milih waktu hujan yang disukai, tapi waktu hujan yang tidak disukai... gw gak suka hujan malem-malem...
kenapa?...
gw gak bisa ngliat tetes-tetes hujan berguguran jatuh membasahi tanah...
karena gw udah tidur...zzzZZZZ
Ah dasar lo, Fi, kerjaaannya tidur mulu!!
ReplyDelete*hi..hi.. kaaabuuurr...
nabi menyarankan tidurlah diawal malam dan bangun di sepertiga akhir malam buat berdzikir... kalo gak salah sih..
ReplyDeleteWha, setau gue Fi,
ReplyDeleteba'da maghrib, Rasul pasti ngajak shahabat2nya diskusi dulu loh..,
makannya shalat Isya' disunnahkan di akhirkan..
*ni juga kalo ga salah..,
dan gua juga ga tau seberapa malem mereka diskusi-an..,
secara makin kesini, perputaran waktu makin cepat..
yang pasti belum tentu awal malam menurut nabi sama dengan persepsi awal malam menurut gw...
ReplyDeletemasalah perputaran waktu makin cepat mungkin perasaan lo aja tam... secara lo buang waktu buat kegiatan-kegiatan yang positif semacam orgnisasi, belajar...
sama kayak gw.. waktu gw habisin cuma buat tidur dan mikirin sesuatu yang gak penting
*tidur adalah obat stress paling ampuh... --maksa banget--*
dodol! masa' buat kegiatan positif lo maknai sebagai buang2 waktu..
ReplyDeletemanfaatin waktu tu namanya, yeee...
*kkaaaabbuuuuuuuurrrrrr
*megang sepatu ditangan*
ReplyDeletesiall.. udah kabur...
kenapa gw pake kalimat 'menghabiskan waktu' soalnya kalo dipasang dibagian gw jadi begini... "sama kayak gw..waktu gw manfaatkan untuk tidur dan memikirkan sesuatu yang gak penting"
aneh kan...
*ngumpet dibalik tong sampah... siapa tau tami dateng lagi*
*celingak celinguk, eh raafi ketauan lagi ngumpet!!!
ReplyDeletexixix...
ya, tidur pun ibadah ko' Fi,
yaa...sapa tau tidurnya ambil muraja'ah gitu...?
^^ who knows?
belagak jadi abang si tegar ini..
ReplyDeleteberarti saya abangnya abang dong..
atau abang abang?!
atau tanah abang,,atau kali abang,,atau atau lemah abang..
halah apaan sih..
gag jelas nih komentar!!
jangan diulangi ya komentar macam ini..
@ titiknadir
ReplyDeleteMurajaah apaan tuh tam?...
(perlu tanya anak fusi dulu gak ya)