Thursday, 20 November 2008

[Forum NgomPol] Tulisan Terakhir : Tiga Golongan dalam Suksesi

Change will not come if we wait for some other person or some other time. We are the ones we've been waiting for. We are the change that we seek.
-Barrack Obama-

jika kita harus melakukan sesuatu yang tidak populer, sebaiknya sekalian saja dilakukan dengan segenap hati. karena dalam politik, pujian tidak didapatkan dengan takut-takut
-Marcuss Tullius Cicero- Negarawan dan Orator Ulung Romawi

Proses suksesi kepemimpinan secara alamiah membagi setiap orang dalam tiga golongan besar. Golongan yang Pro Status Quo, Golongan poros tengah, dan Golongan reformis-revolusioner.

Golongan yang pro Status Quo lazimnya disebut dengan kelompok incumbent. Calon dari kelompok incumbent ini terkadang adalah kandidat yang pernah menduduki jabatan ini sebelumnya. Ataupun kalau tidak, pastilah kader dari pemimpin yang sedang menjabat. Mereka biasanya membawa program dan slogan yang sama dengan pendahulu mereka. Kalaupun tidak mereka sekedar memolesnya dengan dandanan baru yang lebih menjual. Mungkin karena telah terbukti berhasil menarik simpati pemilih sehingga menutup pikiran mereka untuk mencoba berkreativitas dengan program dan slogan yang baru.

Selanjutnya adalah golongan poros tengah. Acapkali disebut sebagai penjembatan antara golongan yang saling bertentangan. Fungsi mereka sebenarnya sangat strategis. Melihat adanya pertentangan ekstrim antar golongan-golongan yang ada, pemilih cenderung memilih alternatif yang muncul dengan sosok yang lembut dan berbeda dengan golongan lain. Yang dirasa dapat membawa mereka pada kondisi yang lebih baik ketimbang memilih golongan yang sibuk dengan pertentangan antar mereka.

Sedangkan golongan reformis-revolusioner bertolak belakang dengan golongan incumbent. Mereka hadir dengan program dan slogan yang tak biasa. Menghidangkan perubahan bagi arah kebijakan lembaga yang akan dinakhkodainya. Mereka membawa program dan slogan mereka pada tataran nilai dan keyakinan pemilih. Meyakinkan pemilih bahwa program dan slogan ini bukan sekedarnya saja. Ini adalah sebuah bentuk pergerakan bersama berdasarkan prinsip dan nilai yang kita yakini. Sehingga mereka tak ragu membawa pemilih untuk melihat mimpi besar bagi kejayaan diri mereka, ataupun lingkungan disekitarnya.

------------------

Jikalau diadaptasikan dalam realita bermasyarakat di kampus saya. Maka yang kini muncul mungkin golongan pertama dan ketiga dalam tulisan ini. Golongan pertama tak membuat saya bernafsu untuk meng-eksplor lebih jauh. Karena mungkin saya telah akrab dengan apa yang mereka bawa setahun belakangan.

Untuk golongan ketiga saya memberikan nilai lebih. Selain karena adanya pemberitaan miring mengenai mereka dari dunia maya selain MP. Adanya bentuk nilai dan keyakinan yang mereka bawa meyakinkan saya akan adanya sebuah perubahan. Seperti yang dikatakan Obama. Perubahan itu tidak datang sendiri, kitalah yang harus membuatnya. Dan untuk itu janganlah ragu untuk menjadi tidak populer. Karena pujian tidak didapatkan dengan takut-takut (Cicero, 605 Masehi). Hingga mimpi tak lagi jadi pelengkap malam ditengah lelap para penghuni bumi.

Sedangkan golongan kedua? Kalah sebelum berperang mungkin, entahlah, saya juga tidak tau menahu.

Yang jelas saat ini saya sedang sangat menikmati suguhan manis para lakon dalam politik kampus di Psikologi..

8 comments:

  1. ooh..gitu ya?

    tapi tetap aja banyak yang baca...hehe..

    ReplyDelete
  2. mengingat informasi yang akan dibagi sangat rahasiaTM, jadi komen dan pembicaraannya dialihkan secara online..

    *gelar tikar*
    *makan pisang rebus*
    *nyeduh bandrek*

    ReplyDelete
  3. @ zulfanism

    disana gelar tikar... disini gelar tikar... serius nih mau nonton yang mana.. jangan suka ganti cahnnel atuh..

    *bawa kasur ...bobo*

    ReplyDelete
  4. bener SFS gar..
    Suck For Sharing!!
    hoho!!

    *bisaditusukdiamdiamsayasamasitegarini"

    ReplyDelete