Pratto dan sidanius, dua orang pakar psikologi sosial, mengatakan bahwa Social Dominance Orientation (SDO) menjadi trend yang kini berkembang dalam dinamika antar kelompok. Kelompok tak lagi bergelut dalam usaha untuk mempertahankan eksistensi kelompoknya. Tapi juga tengah berusaha agar mereka dapat mendominasi kelompok lain.
hal ini dimungkinkan terjadi ketika saat ini kelompok-kelompok dalam masyarakat terdifferensiasikan menjadi sebuah hierarki. Ada kelompok yang berada dalam hierarki tertinggi dan ada kelompok yang berada dalam hierarki terrendah. Patokan yang menjadi landasan kita dalam menentukan tinggi rendahnya hierarki tersebut adalah positive social value yang didapatkan kelompok.
positive social value tersebut beragam. dari namanya saja kita dapat mengambil makna bahwa ia(baca:positive social value) adalah sebuah nilai-nilai positive yang di dapatkan kelompok dalam kehidupan sosial. Misalnya keleluasaan untuk berobat di rumah sakit, akses luas ke tempat-tempat tertentu, nama baik yang menjual, dan sebagainya. Sehingga tentu saja membuat setiap individu dalam kelompok hierarki tertinggi berupaya semaksimal mungkin untuk mempertahankannya.
Ada banyak cara bagi kelompok untuk mempertahankan positive social value(PSV). Salah satunya dengan menekan kelompok hierarki rendah dengan berbagai diskriminasi aturan. Yang tentu saja dapat mereka lakukan karena mereka mempunyai PSV. Orang yang ingin masuk ke sebuah tempat di halangi karena dianggap tidak memiliki kedudukan yang sama dengan mereka. Padahal bisa saja mereka tidak membolehkan bukan karena status yang berbeda. Tapi karena mereka tidak ingin kepuasan dan hal-hal positif yang mereka miliki terbagi ataupun hilang karena adanya individu dari kelompok lain.
Maka kini, mari kita generalisasikan dengan kondisi aktual kita saat ini. Khususnya saya yang berada dalam dunia kemahasiswaan. Dimana ternyata praktek-praktek SDO telah lazim digunakan meski banyak diantara kita yang tidak mengerti apa itu SDO.
Kelompok (dalam hal ini para mahasiswa satu golongan, ideologi, dll ) yang telah mendapatkan positive social value bertahun-tahun pasti cenderung mempertahankannya. Hal ini sudah tidak terbantahkan untuk kita akui berdasarkan teori SDO. Terlihat dalam suasana suksesi kepemimpinan lembaga kampus. Dimana kelompok 'dominan' a.k.a yang mendapatkan PSV, memperjelas alur kaderisasi yang memastikan mereka tetap berada pada hierarki tertinggi. Segalanya diupayakan hingga mungkin terlihat arogan bagi beberapa pihak yang notabene berada pada hierarki rendah.
Ada usaha untuk mempertahankan hierarki dari kelompok 'dominan' dan kemarahan kelompok sub-ordinat (hierarki terrendah) untuk merebut PSV. Sehingga terjadi sebuah revolusi dan pemberontakan dari kelompok ini terhadap kelompok dominan. Yang kini terlihat dalam ajang suksesi. Baik di tingkat UI ataupun fakultas.
Di tingkat UI tentunya dari kelompok 'dominan' telah memilih wakilnya untuk meneruskan tongkat estafet kepemimpinan. Sebagai upaya mempertahankan PSV. Dan sebagai implikasinya perlawanan dari kelompok sub-ordinat tentu saja mengemuka. Telah ada beberapa calon setahu saya dari kelompok ini. Ada dari fakultas saya sendiri, psikologi, dan ada yang berasal dari fakultas di belakang psikologi, FASILKOM UI.
Nah, itu di tinggkat UI, kalau di tingkat fakultas beragam kejadian juga memberikan gambaran realita dua jenis kelompok ini. Kelompok dominan yang pernah bertahta selama beberapa waktu mulai mencari celah dengan menggaet 'pangeran' dari kelompok eksekutif berkuasa. Yang terdiri dari kombinasi kelompok aristokrat (begitu saya menyebutnya) dan kelompok veteran perjuangan 2007(klo yang aware sama pemilu atau suksesi pasti tau..hehe..). Dimana kelompok aristokrat saat ini mencoba peruntungannya dengan mencalonkan wakilnya sebagai BEM 1. Setelah bertahun-tahun lamanya tidak mencalonkan 'orang' dan hanya 'mendompleng' kepada kelompok tertentu, contohnya dengan kelompok veteran perjuangan 2007.
Setelah menyimak kedua realitas di dunia kemahasiswaan tingkat UI dan fakultas. Saya dapat menyimpulkan bahwa SDO bukanlah sesuatu yang negatif selama ia bermanfaat untuk mahasiswa lainnya. Dan tentunya selama menggunakan aturan bermain yang fair dalam mempertahankan PSV. Karena SDO adalah fitrah manusia, apalagi yang berada dalam lingkungan kelompok yang memiliki PSV yang tinggi.
*diiringi tepuk tangan meriah oleh audiense dalam forum NgomPol Wadin-Hamzah*
hehe..
hoh... *Manggutmanggut*
ReplyDeletedari UI... tersampaikan kepada saya sebuah kabar burung yang mengatakan bahwasanya calon dari kubu juara bertahan sempat bertemu dan berdebat dengan calon dari fakultas psikologi di salah satu kantin di kampus depok... perihal apa yang mereka perdebatkan, tidak akan dibicarakan disini, terlalu sensitif soalnya...
ReplyDeletedari Psikologi... ah males nganalisisnya, belum ada pemicu konflik soalnya
"karena di medan perang, informasi sama berharganya dengan nyawa..."
kalo situ bahas dari segi ilmiah, saya bahas dari segi gosip dan informasi terkini
*muncul tanduk lagi dari kepala*
hmm...
ReplyDeletesusah komen...
wah..usul bagus tuh..
ReplyDeletetunggu tulisan-tulisan 'ilmiah' gw selanjutnya..
hehe *menulis sembari menyeringai*
why???
ReplyDeletejadi begitu anak muda..saksikanlah fenomena ini, dan jangan lupa. ikut nyemplung di dalamnya...
ReplyDeletebiar banyak pengalaman..hehe
hahaha dasar anak psiko.. ngompol aja pake teori..
ReplyDeleteeh btw, kenapa lu nyebutnya aristokrat?
zulfaaan,, buka forum di 'darat' doong biar bisa denger apa yg ga dipublikasikan di sini..
Menurut kamus oxford, aristokrat itu adalah sekelompok orang atau individu yang berada di kelas sosial yang tinggi dalam masyarakat. selain itu bisa juga disebut dengan kaum ningrat.
ReplyDeletenah..klo kita menilik sejarah UI dan fakultas. mereka adalah awal perintis kemahasiswaan dan kaum elit organisatoris.
dan klo kita mau ngomong di tingkat yang lebih makro a.k.a UI. Mereka (aristokrat fakultas) berhubungan erat dengan aristokrat UI.
jadi begitu...
oh iya..jangan lupa baca juga link ini.
http://zulfanism.multiply.com/journal/item/140/saya_toh_hanya_ingin_meramaikan_suasana...
deklarasi forum gosip atau NgomPol 08. sekalian promo..hehe
ga' ngehh...
ReplyDelete*ngliatin anjing lewat*