Friday, 24 October 2008

Forum diskusi dibuka

Berkali-kali ku berpikir dan berkali pula diriku berdecak heran. Masih sempatkah mereka memikirkan hearing kepada kami? Tatkala sebuah perhelatan akbar berada di depan mata. Kalaulah mereka konsisten untuk meramaikan perhelatan ini, setidaknya mereka menyelesaikan dulu segala kelengkapan yang dibutuhkan untuk bertarung selama perhelatan ini digelar. Sebelum akhirnya memikirkan hearing.

Dikala yang lain berpikir dan menyusun artileri peperangan. Mereka masih sibuk dengan hearing dan proses pencarian sosok yang tepat bagi pucuk pimpinan tertinggi eksekutif. Untungnya sang tokoh utama sudah berhasil 'dikontrak' (selama tulisan ini diturunkan itulah berita terakhir yang terdengar dari tembok2 psikologi yang katanya bisa berbicara). Walaupun banyak juga yang heran tak percaya. “Kenapa orang itu?” whatever lah..terserah mereka. Tapi satu yang kusayangkan. Orang itu sebenarnya pernah  kudekati untuk bergabung di barisan legislative.

Ia telah mencapai sebuah titik dimana tiada pilihan selain bergabung bersama di legislative 1 tahun ke depan. Semua argumentasi dan penolakan yang ia lontarkan kubalas dengan berbagai penjelasan logis yang masuk akal. Ia seorang tipe pemikir, tapi gagal dalam hal manejemen diri. Sangat cocok dengan legislative yang membutuhkan tipe konseptor. Bila memang ia masih bermasalah dengan manajemen diri, tenang saja ‘jam kerja’ legislative tidak terikat kuat seperti eksekutif, sangat fleksibel. Memungkinkan ia sedikit demi sedikit memperbaiki diri.

Tapi kembali lagi, itu semua tergantung pada keputusan akhir darinya. Dan dengan sangat disayangkan ia membuat statement yang membuat ku tak lagi bisa membujuknya. “saya sudah berjanji pada diri saya sendiri untuk memperbaiki akademis saya, jadi nampaknya saya tidak akan kemana-mana tahun depan”. Speechless..tak tahu apa yang harus kuucapkan dan akhirnya ia kutinggalkan. Membiarkannya pada keputusan yang telah ia pilih.

Kembali, seperti yang sudah kuceritakan diawal, Ia telah ‘dikontrak’. Sehingga secara tidak langsung melanggar janji yang telah ia buat pada dirinya sendiri. Terkejut? Sedikit, kecewa? Mungkin ada. Tapi pastinya yang paling membuatku tak habis pikir kekuatan seperti apa yang bisa mengubah putusannya? haruslah kekuatan yang melebihi diriku yang hanya seorang diri. Mungkin kekuatan kelompok (jamaah mereka bukan kami?hehe), atau mungkin kekuatan materi?(hm..hm..) Entah lah, yang jelas perhelatan akan segera dimulai dan mari kita saksikan bersama.

*dengan diiringi bunyi gong yang menandakan forum diskusi NgomPol wadin-hamzah secara resmi dibuka*
-gratis untuk umum-hehe

8 comments:

  1. *tepuk tangan*
    jadi... sudah dimulai...

    *gelar tikar*
    *makan kacang kulit*

    ReplyDelete
  2. *sambil minum kupi dan makan ruti*
    ada yang mau?
    bakal seru nih...hehe
    *melanjutkan duduk santai di atas tikar*

    ReplyDelete
  3. jadi sekarang cuma bisa nonton nih??hehe
    *melanjutkan makan kacang*

    ReplyDelete
  4. aduuh..pada gokil..yang begituan dibikin becandaan..

    ReplyDelete
  5. yang begituan itu opo??
    mohon penjelasannya...
    *lanjut duduk santai*

    ReplyDelete
  6. why so serious...?

    *nawarin kacang ke Iman*
    *beli gorengan*

    ReplyDelete
  7. sial!! ga ngajak-ngajak...
    tapi udah ketauan tokoh utamanya
    *nyomot gorengan*

    ReplyDelete