waktu adalah keunikan, ia tercipta bukan karena sebab material seperti makhluk-makhluk tuhan lainnya. namun Ia tercipta dari rangkaian aktivitas manusia yang tak dapat direka ulang kembali dalam sebuah ruang. maka kita kenal ada istilah ruang dan waktu karena kedua hal ini saling melengkapi. ketika ada sebuah ruang maka ia dilabeli tambahan waktu ketika ada manusia disana. begitu juga sebaliknya, sebuah waktu akan dilabeli tambahan ruang ketika ada manusia disana.
maka yang menjadi variabel utama terciptanya ruang dan waktu sebenarnya adalah manusia. karena ia yang mempersepsi dan memaknai akan hakikat ruang dan waktu. persepsi itu tentunya tercipta ketika manusia beraktivitas, melakukan sesuatu, dan menghasilkan sesuatu. hasil dari aktivitas tersebut terekam dalam memory manusia, yang ketika ia mengingat kembali aktivitas tersebut, maka terciptalah term waktu dalam kognisinya.
proses mengingat dan melakukan sesuatu ini terjadi sangat cepat dan singkat hingga mungkin kita tak menyadarinya. ambil contoh begini, kita sedang mengetik sebuah tulisan di komputer, kitapun tahu bahwa kita sedang mengetik sebuah tulisan ketika kita mengingat kembali hasil ketikan yang telah kita buat sebelumnya. karena ingat, aktivitas yang kita kerjakan tak pernah terulang lagi. maka tentunya kita mengatakan bahwa tadi, kemarin, atau setahun yang lalu saya pernah mengetik sebuah tulisan.
dari sini kita dapat melihat bahwa waktu, ruang, memory dan aktivitas manusia merupakan hal yang saling berkaitan. hingga sayapun berpikir bahwa waktu adalah sebuah bentuk memory dari seorang manusia yang meninggalkan jejak aktivitasnya di dalam sebuah ruang. semakin banyak jejak aktivitasnya, maka semakin banyak waktu yang telah ia lalui yang berarti semakin banyak pula memorynya tentang aktivitas itu.
maka sangat mudah untuk mengidentifikasi apakah seseorang menggunakan waktunya dengan baik atau tidak. coba tanyakan seberapa banyak ia mengingat aktivitas yang pernah ia lakukan. bila ia banyak lupa bukan berarti ia menyianyiakan waktunya, coba berikan stimulus berupa jejak-jejak hasil aktivitasnya. misalnya buku-buku yang pernah ditulisnya, hasil penemuan yang ditemukannya, foto-foto yang membuktikan aktivitasnya dan sebagainya, dengan tentu saja, tetap mempertimbangkan kualitas dari hasil karya2nya. bila itu ada dan dapat membangkitkan memorynya, maka kemungkinan besar ia memanfaatkan waktunya dengan baik.
jadi, jejak-jejak aktivitas berupa hasil karya manusia merupakan simbol dan stimulus yang menyiratkan bahwa manusia menggunakan waktunya dan menjadi bagian darinya. yang berarti manusia tersebut telah memiliki waktu. Ia menjaganya, menyimpan rapi waktu-waktu itu dalam relung-relung memorynya.
ahad,01.30 wib, 8 ramadhan 1430 H,
-ceracauan di malam hari-
hemmm meracau yg bt mikir...
ReplyDelete