Thursday 2 April 2009

Yang terlupakan

katakanlah dulu soekarno bertemu seorang petani yang bernama maman, niscaya nama untuk sebuah ideologi yang diusung soekarno itu pastilah mamanisme. Tapi syukurlah, nama sang petani itu marhaen. Cukup pas (walaupun pas atau tidaknya tergantung sejauhmana kita sering mendengarnya) untuk dijadikan nama sebuah isme yang sampai sekarang digaungkan oleh pemuja soekarno, marhaenisme.

nampaknya cukup jelas mengapa marhaen dijadikan simbol atas keberpihakan soekarno kepada wong cilik. Ia seorang petani yang bertahun-tahun sebelumnya sempat bertemu soekarno pada suatu kesempatan. tak dinyana ternyata soekarno masih mengenal nama petani itu dan menyapanya dengan panggilan akrab dan ramah. Tentulah ini sebuah hal yang tak lumrah dizaman itu(dan mungkin saat ini juga). ketika seorang pemimpin besar menyapa seorang petani yang bertahun-tahun lalu ditemui dan ia masih mengingatnya.

itu baru sekedar mengingat nama dan sudah begitu fanatiknya para marhaenis terhadap soekarno. bagaimana dengan rosululloh muhammad yang mengenal tiap hal dari diri umatnya, atau bagaimana ketika umar berpatroli tiap malam tuk sekedar menjamin kesejahteraan rakyatnya. seharusnya banyak manusia yang terkagum-kagum kepada mereka.

namun kini, banyak hal dari islam yang terlupakan ataupun dilupakan umat ini. walau kadang kala yang terlupakan dapat mengingatkan kita akan kejayaan umat ini yang sekedar menjadi candu dan kerap kali memabukkan.

7 comments:

  1. Salah satu yang menyebabkan Rosulullah tak dijadikan teladan kepemimpinan oleh umat islam, menurut Syafi'i Antonio, adalah adanya rabun dekat umat terhadap figur rosul. Dimana rosulullah dianggap hanya seorang nabi yang aspek kepemimpinannya hanya berlaku di masjid dan musholla.

    ReplyDelete
  2. O iya, Jazakumullah Khairan For Sharing gar..

    ReplyDelete
  3. JKFS gar.. btw, paragraf terakhirnya agak sulit kupahami

    ReplyDelete
  4. bener juga sih,,
    keren Ka Tegar! tau asal mula marhaenisme, ^^

    btw, memangnya ingatan akan kejayaan Islam bisa memabukkan??

    ReplyDelete
  5. kejayaan yang membuat kita terlena oleh masa lalu, lupa, sehingga tidak melihat kedepan untuk memperbaiki umat ini.

    ReplyDelete
  6. oooh..*ngerti! Alhamdulillah..^^*
    yaps!
    penyimpulan yg keren!

    kalo dari kaka sendiri, gmana caranya kita bisa memperbaiki umat ini?

    ReplyDelete