18 Oktober 2012, 11.30
Waktu dzuhur di bulan ini lebih cepat dari biasanya. Kini pukul
11.45 sudah masuk Dzuhur. Jam di ruang SDM sudah menunjukkan pukul 11.30, 15
menit menuju dzuhur. Akupun bersiap, merapihkan meja (jangan dibayangkan bahwa
benar-benar rapih tertata dengan indah, ini cuma sekedar membetulkan letaknya
aja), lalu mengecek email kantor sebentar. Hm. Tak ada email baru. Baiklah, akupun segera beranjak dari kursi
sebelum terhenti pada sebuah status menarik di Facebook temanku.
Hoo.. dia
sekarang sedang berada di Padang, perasaan baru beberapa hari yang lalu dia
kembali dari palembang. Sekarang aktivitasnya lebih sering di luar kota,
enaknya bisa jalan-jalan. Hehe. Akupun kembali teringat saat dulu masih di
kantor yang lama. Kalau tidak salah pertama kalinya diriku keluar kota itu
bulan Desember 2009.
Setelah 2 bulan
yang penuh dengan pekerjaan klerikal dan printilan administrasi, tibalah di
akhir tahun 2009, diriku mulai merasakan pekerjaan yang sedikit berbau
psikologi. Yup, mulai saat itu aku mulai menjadi tester psikotes. Yuhuu.. dan
pekerjaan pertama ku sebagai seorang rekruter adalah mengadakan psikotes di
luar kota, dan kota pertama yang kusambangi saat itu adalah Semarang.
Hm...oke, jujur, saat
itu aku sedikit nervous. Untuk pertama kalinya mengadakan psikotes di luar kota
(alhamdulillah dibantu teman-teman kantor cabang), dan ditambah lagi, ini untuk
pertama kalinya diriku naik pesawat terbang.. (haha, norak banget dah, udah tua
gini baru naek pesawat). Syukurlah, di penerbanganku yang pertama ini kantorku
bekerja sama dengan maskapai terbang terbaik negeri ini, setidaknya mengurangi
ketakutan seorang penumpang pemula. Hehe.
Semuanya sudah siap,
tiket pesawat, perlengkapan psikotes, dan penginapan di semarang. Akupun dengan
setelan yakin membawa koper dan berpamitan dengan teman-teman di kantor
(berangkat dari kantor siang hari, pesawat jam 5 sore).
”eh gar, lo bisa
berangkat sendiri kan? Gak bakal nyasar kan? Hehe..pokoknya nanti lo tinggal
masuk bandara aja terus lo cari tempat check in” petuah salah seorang kawanku
hanya kutanggapi dengan senyuman dan acungan jempol..
”sipp, tenang aja mbak”,
akupun menimpali nasihatnya dengan nada penuh keyakinan, nasihatnya hanya lewat
berlalu begitu saja dari pikiranku.
Di bandara,
akupun berjalan memasuki pintu gerbang pemeriksaan bagasi. Dengan langkah penuh
kebanggaan, akupun berjalan mendorong tas koper menuju ruang tunggu bandara. Ah,
masih lama ternyata, akupun berbalik arah menuju tempat makan di serambi
bandara. Tujuanku saat itu sebenarnya hanya ingin menghabiskan waktu dan
menikmati suasana bandara, karena waktu penerbangan masih sekitar 2 jam lagi.
Waktu berjalan
cepat, tak terasa jadwal penerbanganku tinggal setengah jam lagi. Ah akupun
segera berlari menuju ruang tunggu bandara. Fiuh. Akhirnya sampai juga. Akupun menunjukkan
tiketku pada petugas pemeriksa di ruang tunggu bandara.
”eh maaf pak,
boarding passnya bisa?” eh. Akupun bingung,
”loh
mbak, ini tiket saya”
”maaf
pak, bapak harus check in dulu untuk mengambil boarding pass dan membayar
pajak. Cepat ya pak, tinggal 20 menit lagi.”
Aih mak,
mati. Akupun segera berlari menuju counter check in. Ah syukurlah masih sempat. Dengan nafas yang terengah-engah, aku menunjukkan tiket dan KTP ku, akhirnya boarding pass sudah di tangan dan aku pun kembali berlari menuju ruang tunggu dan kuserahkan benda itu pada petugas yang nampak menungguku dengan pandangan kesal. Gini
nih jadinya kalau terlalu PD, keliatan noraknya, padahal tadi sudah
diingatkan oleh teman kantorku. Untung gak ketinggalan pesawat.
Akupun tersenyum
ketika mengingat kembali kejadian itu. Ah.. masa-masa itu, eh sudah waktunya
dzuhur. Teman-teman di kantor sudah banyak yang berangkat ke mushola. Ah. Terlambat
lagi.
#dan petualangan
pun dimulai.
Wuih seru yak ka klo jadi tester keliling kota-kota gitu.ehehehe,sama kok kaa, gue juga baru naik pesawat pas berangkat K2N tahun 2010 ke Kupang..hihihi..cuman waktu itu kan rombongan jadi selamat lah gue dari insiden orang pemula yang naik pesawat :P
ReplyDelete