Perawakannya kurus, dengan warna kulit khas orang Indonesia kebanyakan.
Rambutnya, Aku ingat persis rambutnya panjang dan lebat dengan gaya belah pinggir, klimis sekali pokoknya. Ia
sosok yang pendiam, pertama kali diriku bertemu dengannya, ia hanya mengenalkan
dirinya sebagai mahasiswa teknik mesin UI angkatan 2004. selebihnya, ia lebih
banyak menghabiskan diri dengan catatan dan pena di tangannya.
Yup, buku catatan dan pena yang digunakan untuk menuliskan
apa-apa saja yang kami dapatkan dalam pendidikan kepemimpinan nasional yang
diadakan oleh PPSDMS nurul fikri di tahun 2006. Sebuah momen yang dijadikan ajang saling
kenal antar peserta PPSDMS dari seluruh regional di jawa. dan selama kegiatan itu berlangsung, Aku tak banyak
berbincang dengannya
Ah.. tapi ternyata anggapan ku itu salah, kesan pertamaku
tentangnya itu seketika berubah setelah beberapa lama berinteraksi dengannya di
asrama. Ternyata Ia pribadi yang hangat, humoris dengan
pemikiran yang brilian. Orang yang punya visi dan impian yang secara teknis
sudah tertata dengan rapi dan terencana.
Aku ingat persis ketika dirinya bercerita tentang
kegagalannya menjadi taruna akpol. Sebuah peristiwa yang membuat bumi seolah
runtuh dan membuatnya mempertanyakan keadilan Tuhan. Tapi ia sosok yang hebat,
dengan ridho Allah dan kedua orang tua serta tekad yang kuat, akhirnya ia dapat merangkai
kembali mimpinya dengan cara yang berbeda, diterima di FTUI jurusan mesin. Terlebih
lagi ia tak sekedar jadi mahasiswa yang biasa-biasa saja. Menjadi Ketua Ikatan
Mahasiswa Mesin periode 2006-2007, bagian dari Tim Robotik UI, penerima
beberapa beasiswa bergengsi di UI sepertinya cukup menggambarkan bagaimana
kiprahnya ketika berstatus mahasiswa. Di akhir masa studinya sebagai mahasiswa,
kecermelangannya semakin terlihat ketika ia berhasil berkarir di salah satu Oil
Company bergengsi di dunia, Schlumberger.
Hm.. aku masih ingat persis bagaimana momen momen sebelum ia
berangkat melanglang buana bersama karir barunya. Saat itu seporsi menu special
Yokobento menjadi tanda perpisahan. Hehe. Makasih bro. (walau mungkin itu bukan
pertama kalinya lo nraktir gw, hehe).
Sukses terus bro. selesaikan itu studi di perancis lantas
balik lagi kesini. Orang Indonesia
butuh orang-orang macem kau. Terima kasih atas segala bantuannya, ah bener-bener segala bantuan itu bermanfaat buat gw, semoga jadi amal jariah. Doakan bisa gw bales secepetnya.
Aidil Miladika Bapak Refi Kunaefi, Ayah dari Nidal Denanta
Kunaefi, dan Suami dari Hana Nika Rustia.
No comments:
Post a Comment